Share

Bab 24

Kita lupakan dulu masa lalu Iman dan Nisa. Masa yang tidak terlalu lama sebenarnya. Hanya hitungan tahun saja.

'Mamaaah! Kartu ulangan Doni ditahan, Mah. Mamah belum bayar uang bangunan, ya? Doni nggak boleh ikut ulangan!' chat Doni pada Nisa. Doni sepertinya panik. Dan kepanikan itu menular pada Nisa.

'Iya, Nang. Maafin Mamah, ya?'

'Sekarang suruh bayar, Mah. Setengahnya dulu juga nggak papa.' airmata Nisa meluncur turun.

'Mamah belum ada uangnya, Nang. Bagaimana ini?'

'Gimana dong, Mah?'

'Mamah pinjem sama pinjol dulu, ya? Tapi ya nggak bisa sekarang bayarannya.'

'Jangan coba - coba pinjem sama pinjol, Mah. Mamah jangan gitu, dong.' Meskipun bungsu, jalan pikiran Doni itu jauh lebih dewasa dari usianya. Hanya kadang ia terlihat ingin bermanja - manja, seperti ingin tidur bersama sang Mama saat Papahnya menginap di luar kota.

'Habisnya Mamah mau kemana lagi, Nang? Itu jalan satu - satunya.'

'Aduh, Mamah. Jangan gitu, dong. Jangan bikin Doni jadi stress!' hp Doni langsung tidak akt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status