Share

BAB 48 Seperti terhempas ke dalam jurang

Kecurigaan dalam diri Erlangga terhadap Venina tumbuh semakin besar, seperti serangkaian kabut tebal yang menyelimuti pikirannya. Setiap gerak dan tingkah lakunya Venina menjadi bahan pertimbangan yang membuatnya semakin gelisah.

Duduk di ruang kerjanya yang megah, Erlangga mendengarkan laporan dari Regi, orang yang dipekerjakannya untuk mengawasi Venina. Suara telepon yang bergema di ruangan itu memecah keheningan yang tegang.

"Sejauh ini tidak ada yang beliau lakukan setelah pulang bekerja, Pak," kata Regi dengan nada yang serius. "Beliau jarang sekali pergi keluar."

Erlangga menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri sejenak sebelum mengambil keputusan selanjutnya. "Terus awasi dia dan juga pria itu," perintah Erlangga dengan tegas sebelum menutup sambungan teleponnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status