Share

Bab 17 Kembali ke Rumah

Aku tak tahu arah kemana. Dalam pikiranku teringat mbak Rumaisya saja. Sebaiknya aku menghubungi dia. Sama sekali tak ada sanak saudaraku disini. Perkataan mas Hakim sangat menyakitkan. Hingga membuatku tak ingin kembali.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam. Ada apa Tazkiyah telepon?"

"Mbak Rum. Bisa aku ke rumahmu sekarang?"

"Yah. Mbak lagi di rumah. Kenapa kedengaran suaramu menangis? Apa yang terjadi?"

"Nanti akan kuceritakan pada Mbak Rumaisya. Aku lagi di jalan sekarang. Baru turun dari angkot. Sekarang aku lagi di halte. Sedang tunggu bis kota mau ke rumah, Mbak."

"Apa mau Mbak jemput kesana?"

"Tak usah, Mbak. Aku sendirian saja kesana."

"Oke, hati-hati ya!"

"Ya. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Aku tiba di rumah mbak Rumaisya. Betapa kagetnya ia melihatku membawa tas besar.

"Tazkiyah, kamu darimana?"

"Dari rumah, Mbak."

"Banyak sekali bawakanmu. Seperti dari perjalanan jauh. Ini bawakanmu banyak dan ada tas besar."

"Iya, Mbak."

"Kamu tak sama Hakim?"

"Gak, Mbak."

"Ayo du
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status