Share

BAB 21.

Kamala mengejar Kemal hingga di depan lift. Wanita itu langsung memeluk anak bungsu suaminya seraya terisak.

"Maafin mama, Dek," lirih Kamala.

Kemal bergeming, semua hal barusan terlalu memenuhi pikirannya. Dia bingung harus bersikap bagaimana saat ini. Pemuda kalem itu hanya mampu mengusap punggung wanita yang memeluknya.

Sejurus itu, putra Khadijah mengurai pelukan Kamala. Mengusap butir bening dari wajahnya, lalu mengecup punggung tangan wanita pengganti ummanya ini.

"Aku butuh waktu, Ma."

Kamala mengangguk meski netranya masih berkabut. "Jangan benci Mama, ya," ulangnya mulai serak, sembari menangkup wajah tampan Kemal.

Kemal hanya menyunggingkan senyum. Menampakkan sebaris lengkungan mirip Khadijah yang selalu meneduhkan.

Banyak kisah yang belum dia ketahui secara utuh. Keluarga besar ibunya selalu menutupi, kecuali Khuzaemah. Satu-satunya adik Khadijah yang terus mendukung Kemal untuk dekat dengan keluarga Kamala.

Namun, Khuzaemah juga selalu mungkir bila Kemal mulai bertanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status