Share

Bab 20

Langkahnya melambat rupanya Bella yang membuka pintu. Kini tengah memapah tubuh kekar Burhan lalu dilempar kasar ke sofa.

“Huuufff, berat sekali, makan apa dia ini, Bi. Apa berat dosa?” ucap Bella yang kelelahan memapah laki-laki mabuk itu menguras tenaganya.

“Namanya laki-laki, Nak. Ya berat,” jawab Bi Siti.

“Tau ah, Bibi saja yang urus. Kalau aku ntar ribut lagi tak baik bertengkar di awal hari. Biar aku yang siapkan sarapan,” pinta Bella memijat lengannya.

“Sepertinya kita harus lapor nyonya besar, Nduk. Tidak bisa didiamkan begini terus. Takut nanti dia semakin terjerumus,” imbuh Bi Siti yang juga sudah tidak tahan akan kelakuan Burhan.

“Maksud Bibi, orang tua Bang Burhan gitu,” tanya Bella yang mulai merasa tidak enak hati mengingat status yang disandangnya saat ini.

Dia memang bukan pelakor yang dengan tega menggoda suami orang demi harta. Tetapi, tetap saja rasa takut menyergap hatinya.

“Kamu tidak perlu takut, ada Bibi yang akan membantumu.” Bi Siti mengusap punggung Bella yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status