Share

Bab 23

“Sepertinya dia sedang keluar. Dari tadi belum ada dia kembali,” ungkap Marwa.

“Keluar? Kenapa dia tidak meminta izin kepadaku,” rutuk Burhan.

“Emangnya kamu suaminya harus izin segala. Ngapain kamu pedulikan dia. Yang perlu kamu pikirkan itu Nana,” tekan Marwa.

“Bukan gitu juga Ma, tapi aku tuan rumah disini. Dia Cuma numpang. Tidak bisa seenaknya keluar masuk, emangnya ini rumah bapak moyangnya,” ujar Burhan.

“Mama tidak pernah mengajar kalian untuk mencampuri urusan orang lain. Selama dia nyaman dan tidak menyusahkanmu biar saja dia keluar. Siapa tahu dia bertemu jodohnya. Atau kamu ingin menjadikan dia istri muda? Awas saja kalau itu benar terjadi mama yang akan memangkas pusakamu itu,” ancam Marwa.

Sedang burhan meneguk ludah yang seketika terasa pahit. Habislah dia jika wanita yang mengancamnya barusan tahu bahwa dia telah menikahi gadis itu.

“Lanjutkan aktivitasmu hari ini. Kita bicarakan lagi setelah kedua saudaramu tiba. Mama sangat lelah,” pinta Marwa.

Permintaan sang mama m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status