Share

Bab 31

Nana yang mengetahui bahwa sang suami sudah pulang. Sengaja menunggu dikamar, banyak hal yang harus diselesaikan.

Burhan membuka pintu kamar melihat wanita yang sangat dicintainya itu berdiri menatap pantulan wajahnya di cermin.

“Abang kangen, Dik,” bisik Burhan tangannya melingkar di pinggang ramping sang istri.

Nana memejamkan mata membuang getaran halus yang mengharapkan lebih dari ini.

“Apa yang Abang lakukan selama Aku tidak ada?” Nana melepaskan dekapannya dan berbalik menatapnya penuh selidik.

Burhan tidak menyiakan kesempatan, mengabaikan pertanyaan Nana. Mengecup bibir ranum dihadapannya yang dua minggu tidak dilakukan.

“Lepas." Nana mendorong tubuhnya hingga terjatuh ke kasur. Karna tidak menjaga keseimbangan tubuh Nana ikutan terjatuh menimpanya.

“Sok, marah. Tapi dia yang mulai duluan,” goda Burhan tersenyum nakal.

“Abang jangan lakukan jalan curang untuk mengelabuiku. Ingat, kita tidak boleh tidur sekamar selama istri mudamu belum hamil." Nana buru-buru berdiri. Pipinya m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status