Share

Bab 30

Refleks dia membalas menimbulkan kegaduhan. Memancing Burhan dan Amel ikutan yang semakin ribut. Tidak akan berhenti jika marwa tidak menghentikan dengan jurus andalan. Memukul mereka satu persatu dengan tangkai sapu.

Lalu mereka lari kocar-kacir menghindari serangannya sang mama.

“Ini minumlah nak,” Bi Siti memberi segelas jus jeruk membuyarkan lamunannya.

“Oh, terima kasih. Bi.” Nana meneguknya hingga setengah gelas. “Apa Bella dan Bang Burhan sudah tidur sekamar?”

“Kayaknya tidak pernah. Orang Burhan selalu marah dan menyalahkan Bella. Setiap bertemu pasti adu mulut.”

“Jadi, mereka belum-“

“Hihi, itu Bibi tidak tahu.”

“Ah, Bibi mah gitu.”

“Tapi, belakangan Burhan selalu pulang larut. Yang terakhir itu dia pulang pagi. Malamnya ribut ama Bella. Paginya nyonya datang. Dia mabuk sama merokok.”

“Kok bisa, Bi?”

“Frustasi, karna kamu pergi.”

“Sehancur itu.”

“Ho’oh, Bibi sama Bella terpaksa minta tolong nak Ferdi. Hampir tiap hari kami meneleponnya. Urusan perkebunan pun Bella serahkan pa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status