Share

Bab 22

Gadis itu berjalan biasa saja. Agar tidak menimbulkan kecurigaan wanita yang telah menjadi mertuanya. Terlihat mulai gelisah tidak sabar menunggu kehadiran putranya. Menjelaskan semua yang mengganjal pikirannya.

Marwa hanya melirik sekilas saat gadis bercadar itu melewatinya. Sengaja dia berpura fokus membaca majalah. Sama sekali tidak berniat untuk menyapanya.

Gadis itu berhasil melewati gerbang depan dengan alasan ingin membeli pembalut yang memang kebetulan kehabisan pada satpam jaga.

Dengan mempercepat langkah dia menuju pos penjaga kompleks. Tangannya menggenggam foto Nana, cukup untuk modal mencari Nana.

“Assalamualaikum. Pak,” Bella mengucap salam pada satpam jaga.

“Wa’alaikumsalam, Neng,” jawab satpam.

“Saya boleh minta tolong gak, Pak? Saya ingin mencoba mencari Nana istrinya Burhan yang hilang. Saya tidak tahu daerah sini. Apa bapak ada kenalan supir taksi yang bisa menemani saya mencarinya seharian ini,” jelas Bella kepada dua satpam yang berada dalam pos sembari menunjuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status