Share

Bab 25

“Pelakor, pasti kamukan yang menyebabkan Nana pergi,” cicit Sopie pada gadis yang sibuk membereskan meja makan.

Dari pagi semua pekerjaan rumah dialihkan pada Bella. Bi Siti tidak bisa berbuat banyak setiap pekerjaan diawasi.

Gadis itu mengusap keringat yang mengalir di dahinya. Pura-pura tidak mendengar dengan terus melakukan pekerjaannya.

“Ditanya itu, harus dijawab,” lanjut Sopie memancing amarahnya.

“Kamu dengarkan?” Amel menepuk pundak Bella.

“Dengar, tapi maaf nama saya Bella bukan pelakor,” jawab Bella santun.

“Saya tahu kamu Bella, tapi kamu itu pelakor. Karena kamu Nana pergi paham,” seru Sopie menarik cadar yang selama ini tidak pernah lepas dari wajah ayu gadis itu.

“Amazing, luar biasa cantik, mulus dan ah entahlah.” puji Amel melihat wajah Bella untuk pertama kalinya.

“Beginikan enak, dalam rumah kok topengan. Dan ini juga.” Sopie ingin menarik Khimar sedang kain penutup wajah gadis itu telah berlabuh ditempat sampah.

“Anda sudah melewati batas, saya diam bukan karena ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status