Share

bab 15

“Nih minum.”

Syarifah menyodorkan minuman untukku, aku pun menyingkirkannya. Aku gegas kembali ke kursiku, mengambil berkas yang diminta Bu Bos.”

“Nggak mau minum ya udah, nggak usah masang wajah jelek gitu,” ucap Syarifah yang langsung kembali ke kursinya dengan wajah kesal.

Sebenarnya yang sedang aku pikirkan adalah kerikil yang diambil oleh Bu Bos. Bukan aku yang sedang kesal dengan Syariah. Cuma ya, dia emang lagi nyebelin sih tapi gak aku terlalu Hiraukan. Hamzah masih dalam masa pemantauan, tapi gara gara aku nggak teliti akhirnya kena sita barang yang berguna sebagai penangkal mahluk gaib itu. Meski begitu, mendapatkan kerikil kecil di kantor kan tak akan mungkin. Aku pun harus mencari cara untuk bisa meminta kerikil itu kembali.

Aku mengetuk pintu. Kudorong dan kupasang wajah seramah mungkin.

“Ini berkas yang dibutuhkan, Bu,” ucapku pada Bu Bos yang sedang fokus dengan ponselnya.

“Udah push upnya?”

“Sudah, Bu.” Aku meletakkan berkas yang diberikan oleh Bu Bos di atas meja,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status