Share

bab 40

"Jadi ini mau di bawa sekarang atau gimana Randu-nya?" Tanya Abah kyai.

"Iya, Pak Ustad. Saya sudah menunggu berjam-jam dan tidak bisa menunggu semakin lama lagi. Ayo, Randu! Kita harus berangkat sekarang," ajak Pak Bos.

"Ke mana?" tanyaku. "Duh, saya belum siapkan mahar Pak."

"Kembali bekerja, bukan yang lain!"

"Oh," jawabku merenges. "Sayang saya tidak akan kembali sebelum saya mendapatkan jodoh untuk keselamatan saya di sana."

"Kita perbincangkan nanti di rumah. Sekarang ikut saya dan jangan lagi banyak alasan!"

"Saya direstui, Pak?" Tanyaku kaget sekaligus bahagia.

"Kamu tetap karyawan di kantor saya dan kamu harus tahu diri tentang hal itu," jawabnya.

"Tapi kalau saya belum ada kepastian untuk jodoh saya, saya belum bisa untuk kembali ke sana. Takutnya saya maupun Nona Lisa tidak akan baik-baik saja," ucapku.

"Ikut saja siapa tahu nanti keputusan saya berubah di sana setelah melihat sikap kamu yang tidak ngeyel lagi," jawab Pak Bos Yang sepertinya sudah lelah berdebat denganku.

A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status