Share

bab 43

“Dimakan dong. Makanan dilihatin doang nggak bakalan kenyang, Beb,” ucapku.

“Muka lo tuh bikin kenyang!” ketus Syarifah.

“Hehehe, kalau begitu biar Gue suapin. Aaaa…”

Aku menyodorkan sendok ke depan wajah Syarifah yang membuang muka. Namun, dia kekeh tidak mau memakan makanan yang sudah aku pesan. Aku berusaha untuk mencerna alasan Syarifah kesal meskipun sangat tidak masuk akal jika dia kesal hanya karena aku pernah mengajak Nona Lisa makan di sini.

"Cemburuu?" tanyaku asal.

"Apa itu cembru? Nggak level cemburu sama laki-laki kayak lo. Emangnya lo siapa?"

Ah, ribet amat jadi perempuan. Banyak ngambeknya daripada senyumnya. Hadeh.

“Baiklah, denger ceritanya baik baik. Jadi itu ceritanya, saat Nona Lisa minta ditemani jalan-jalan, dia minta buat makan di restoran. Cuma saat baru masuk ternyata banyak makhluk-makhluk yang sedang bekerja menjilati makanan yang ada di sana. Spontan gue nggak mau dong makan di tempat itu dan memilih untuk mengajak ke tempat yang bebas dari hal-hal mistis k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status