Share

bab 42

“Kok Lo di sini?” tanya Syarifah yang terlihat kaget melihatku ada di kantor dengan pakaian santai, kaos oblong.

“Iya dong, calon kesayangan Pak Bos gitu loh. Bebas dong,” jawabku yang memutuskan mampir ke kantor selepas dari rumah Nona Lisa siang ini.

“Oh.”

Syarifah hanya membulatkan mimik suara, lalu duduk kembali sambil menatap layar monitor.

“Hamzah gak balik sama elo?” tanyaku yang masih melihat kursi Hamzah kosong.

“Tau, memang gue bodyguardnya?” ketus Syarifah.

“Yaelah, jutek banget calon istrinya Hamzah. Jangan judes judes lah, nanti kalah saing sama si Munaroh yang punya pesona meluber sampe antartika itu,” ledeku mencolek dagu Syarifah.

“Nggak usah pegang pegang dan nggak usah ganggu! Gue lagi kerja tahu!” sembur Syarifah menggeplak lenganku.

Dua spesies wanita unik ini memang sangat hobi menganiayanya ku. Kalau nggak digetok kepalanya, dicubit pula. Duh, lama lama ginjal kayaknya kena cubit.

“Nanti kita pulang bareng yuk? Siapa tahu yang terakhir,” ucapku.

“Lo mau mati?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status