Share

Bab 52

Dia sama sekali tidak ragu, sama seperti ketika dia ingin pindah dari kamar ini sekarang.

Memikirkan ini, cengkeraman Rizki perlahan mengendur.

Alya akhirnya bebas, dia pun kembali mengemasi barang-barangnya.

Rizki menjadi makin gelisah. Dia menarik dasinya dan berkata dengan kesal, "Kalau kamu pindah kamar sekarang, para pelayan akan segera menyadari sesuatu."

Mengenai hal itu, Alya sudah lama memikirkannya. Dia segera membalas, "Aku nggak takut mereka menyadarinya. Lagi pula, nggak lama lagi kita akan cerai."

"Lalu, bagaimana dengan Nenek?"

"Nenek nggak akan tahu."

"Bagaimana kamu bisa yakin? Apa kamu pikir nggak ada orangnya Nenek di antara para pelayan?"

Pertanyaan itu membuat Alya membeku.

Dia belum mempertimbangkan hal itu.

Setelah terdiam cukup lama, dia berkata, "Kalau begitu, kita bicarakan lagi hal ini saat Nenek selesai operasi."

Dia tidak boleh gegabah, kesehatan Nenek jauh lebih penting.

Rizki mencibir, "Kamu tampak kecewa."

"Aku nggak kecewa. Bukankah sudah hampir 2 tahun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status