Share

Bab 23.B

Terpaksa aku membawa benda ini pulang, akan kucoba untuk membuka paksa benda ini di rumah.

"Bi, Mang, jangan bilang Tante Ajeng kalau aku sudah ke sini dan membuka kamar Elya."

"Baik, Mas."

Keduanya mengangguk tanda mengerti, gegas aku pergi dari tempat ini dengan perasaan puas, semoga ada sesuatu yang memberi petunjuk di buku rahasia ini.

Di rumah, seperti biasa Sandrina sedang bermain dengan Haura, ada yang berbeda di wajah gadis itu, terlihat pucat dan letih sekali,mungkin karena dirinya sedang hamil muda ditambah harus mengasuh Sandrina, aku jadi tak tega.

"Pa, aku mau ketemu Om Gian sama Mama," rengek Sandrina, mendengar nama itu membuat hatiku panas seketika.

"Om Gian sudah pergi jauh, sedangkan Mamamu lagi sakit di rumah sakit, sudahlah jangan tanyakan mereka terus!" tegasku sambil berlalu meninggalkannya.

Jika dia terus menerus mempertanyakan kedua pengkhianat itu lama-lama aku pun bisa membencinya, padahal setiap hari aku berjuang untuk bisa menyayangi tanpa dihantui oleh bay
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status