Kembalinya Sang Kaisar Terkuat

Kembalinya Sang Kaisar Terkuat

By:  IllusionistTriad  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
0 ratings
14Chapters
1.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Di dunia yang penuh misteri dan keajaiban, terdapat seorang anak bernama Reinhard Dragonheart. Dengan rambut ungu yang mencolok, dia tumbuh di bawah asuhan seorang pria tua yang bijaksana bernama Jeremy Silverblade. Jeremy, dengan rambut perak yang berkilau, telah mengasuh Reinhard sejak bayi, menjadikannya seperti seorang ayah bagi sang anak. Namun, takdir buruk telah merenggut kedua orang tua Reinhard dalam peperangan yang brutal. Tanpa tahu identitas aslinya, Reinhard tumbuh sebagai seorang yatim piatu, percaya bahwa Jeremy adalah satu-satunya keluarga yang dimilikinya. Namun, di balik kesederhanaan hidup mereka, tersembunyi sebuah misteri yang akan membawa mereka pada petualangan yang tak terduga. Reinhard belajar banyak dari Jeremy tentang seni bertarung dan kebijaksanaan yang diperlukan dalam perjalanan mereka. Mereka berdua memperkuat ikatan mereka sebagai guru dan murid, saling bergantung satu sama lain dalam menghadapi rintangan yang terus menerus datang. Namun, semakin dalam mereka menyelami berpetualang, semakin banyak rahasia yang terungkap...

View More
Kembalinya Sang Kaisar Terkuat Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
14 Chapters
Ch.1 Jeremy Silverblade
Di langit yang indah, ada seorang pemuda berambut ungu yang terbaring dan menatap bintang-bintang. Ia bertanya pada seorang pria yang berambut perak yang bersinar, "Pak Tua, mengapa langit terlihat begitu indah ketika kita melihat banyak bintang berkilau di atas sana?". "Pertanyaan yang bagus, Reinhard. Di antara bintang-bintang itu, ada makhluk hidup seperti kita yang juga memandanginya," jawab sang pria. Reinhard merasa terkesima, "Indah sekali... apakah mereka juga melihat keindahan ini, Pak Tua?" "Sangat mungkin, siapa yang tahu?" balas sang pria dengan misterius. Reinhard bertanya lagi, "Apa maksudmu?" Namun, tanpa menjawab, sang pria langsung berdiri dan masuk ke dalam rumah kayu kecil, meninggalkan Reinhard sendirian dengan pikirannya yang kian penasaran. Beberapa saat kemudian, gemuruh badai semakin keras dan air mulai turun deras dari langit. Reinhard cepat-cepat masuk ke dalam sebuah rumah kayu di belakangnya. Meskipun rumah itu kecil, hanya cukup untuk menampung dua o
Read more
Ch. 2 Pintu Chronos
"Pintu ini telah berdiri di reruntuhan ini sejak zaman dahulu kala ketika aku masih menjadi salah satu penasihat di sebuah kekaisaran..." ujar pria tua yang dipenuhi misteri dengan suara seraknya yang bergetar. Jeremy menatap pria tua itu dengan pandangan curiga. Apa yang bisa diketahui oleh pria ini tentang kalung Chronos yang dia bawa? Jeremy merasakan adrenalin mengalir dalam dirinya, siap menghadapi apa pun yang akan terjadi. "Setelah bertahun-tahun menunggu akhirnya pemilik kalung Chronos muncul...." kata pria tua itu sambil batuk-batuk. Jeremy melangkah maju, memegang pedangnya dengan tegang, siap untuk bertarung jika perlu. Dia ingin tahu identitas pria ini dan alasan di balik pertemuannya yang tak terduga. "Silverblade.... kau adalah Keturunan paling tidak sopan yang pernah kutemui selama hidupku... hohohoho," kata kakek tua itu sambil tertawa dengan cemoohan. Jeremy mengerutkan keningnya, memperhatikan pria tua tersebut dengan waspada. Tanpa ragu, Jeremy melesat ke arah
Read more
Ch. 3 Strategi dan Siasat
Di ruangan yang sangat luas, dinding-dindingnya dipenuhi oleh lampu biru yang memancarkan cahaya misterius. Xander bersandar di dekat pintu, mencermati situasi dengan serius, sementara Reinhard beristirahat di ruangan sebelah, dan Jeremy duduk di bangku di sampingnya. "Sebelumnya, aku ingin meminta maaf karena menghina keluargamu. Aku tidak pernah membayangkan bahwa kau adalah seorang Silverblade," ujar Xander sambil menggaruk-garuk kepalanya. "Dan lagi, tubuh ini penuh dengan energi, seperti masa muda yang kembali hadir," tambah Xander sambil memperhatikan pantulan wajahnya di lengan tangannya. Ia terlihat gembira dengan apa yang dilihatnya. "Woah!!! Aku sungguh tampan!" "Berisiklah kamu. Ini situasi yang sangat membingungkan... Tampaknya aku juga kembali ke masa muda," ujar Jeremy, merasa heran dengan keanehan yang terjadi. "Yah, jika aku mempersingkat cerita, ini adalah awal dari kebangkitan Kekaisaran Dragonheart..." ujar Xander sambil meninggalkan Jeremy dengan perasaan penas
Read more
Ch. 4 Persiapan dan Peperangan
"Lapor, Komandan Radin! Semua kapal sudah siap berlayar," lapor seorang prajurit dengan napas terengah-engah.Wanita gagah dengan armor warna putih yang tak tergoyahkan itu menjawab dengan nada tegas, "Lima kapal, ikuti aku!"Peperangan antara Kerajaan Chronoaris dan Chronovia tak terelakkan. Laser demi laser, ledakan demi ledakan, hujanilah daratan dan lautan dengan kehancuran. Chronoaris, yang kalah dalam pertempuran di laut, tidak menyerah begitu saja. Mereka menunggu dengan sabar, menjaga kapal-kapal mereka agar tetap berada dalam jangkauan musuh, hingga akhirnya saat yang tepat tiba, mereka muncul dari jalur rahasia yang telah mereka persiapkan."Tuan Henrick, posisi kita sedang terisolasi oleh musuh," lapor seorang prajurit dengan ketegangan.Henrick, pria yang tenang namun penuh karisma, menjawab dengan keyakinan, "Kalian tidak perlu khawatir. Aku punya rencana hebat yang membutuhkan sedikit pengorbanan."Tanpa membuang waktu, Henrick menyusuri lorong gelap yang mengarah ke jal
Read more
Ch. 5 Kemenangan
Dengan tatapan yang penuh keberanian, Radin Christ menjaga keseimbangannya saat Raja Chronoaris mundur perlahan dengan tubuh yang gemetaran. Ksatria wanita tersebut berdiri tegak, tak terpengaruh oleh rasa takut yang merasuki Raja Chronoaris. "Saya adalah Radin Christ," ujar Radin dengan suara yang tenang, tetapi tak sempat melanjutkan perkataannya ketika Raja Chronoaris menyambar dengan amarah. "Saya tidak peduli dengan siapa kau. Tapi anjing Chronovia sepertimu akan mati di tangan pengawalku!" Raja Chronoaris berbicara dengan suara terbata-bata, tampak ketakutan saat ia mundur perlahan. Radin tersenyum sinis, menangkap getaran ketakutan yang meliputi Raja Chronoaris. "Aku melihatmu berlari dari sesuatu. Jadi, sepertinya ada sesuatu yang mengejarmu, bukan, Tuan Chronoaris?" Ksatria wanita itu maju perlahan, berusaha memojokkan Raja Chronoaris yang semakin terpojok dalam keadaan ketakutan. Raja Chronoaris merasakan bagaimana sudut yang sempit dihadapinya semakin sempit. Tatapannya
Read more
Ch. 6 Sang Grand Magus
"Saya tidak akan bisa menjelaskan apapun sekarang, tuan Reinhard" tegas Xander dengan suara yang tenang namun penuh ketegasan. "Situasi dan kondisi saat ini membutuhkan kita untuk mengambil tindakan yang akan menentukan hasilnya."   Reinhard mengerutkan kening, mencoba memahami kata-kata Xander yang misterius. "Membalik keadaan? Apa maksudmu?"   Xander menatap Reinhard dengan pandangan yang penuh keyakinan. Dia mengambil napas dalam-dalam sebelum melanjutkan, memilih kata-kata dengan hati-hati. "Tuan Reinhard, saat ini ada rencana yang sedang berjalan. Saya menerima kabar dari salah satu anak buah saya bahwa rencana pertama kita telah berhasil. Dan sekarang, saya harus menyusul Jeremy untuk menyelesaikan rencana kedua ini."   Reinhard merasa semakin kebingungan dengan setiap kata yang diucapkan Xander. Namun, kepercayaan yang dimiliki Xander membuatnya tetap tenang. Dia mengerti bahwa ada sesuatu yang lebih besar sedang
Read more
Ch. 7 Terbukanya Pintu Chronos
Di tengah reruntuhan dan kehancuran, Xander, Jeremy, dan Henrick merasakan getaran yang kuat dan tak terduga. Mata mereka tertuju pada Pintu Chronos yang mulai terbuka perlahan, mengeluarkan gelombang aura yang memenuhi area sekitarnya. Keajaiban ini membuat hati mereka berdebar-debar, merasa bahwa ada sesuatu yang luar biasa sedang terjadi.   "Dapatkah kalian merasakannya?" tanya Mizuha dengan kekaguman yang terpancar dari matanya.   Jeremy mengangguk, matanya terpaku pada Pintu Chronos yang semakin terbuka. "Ini tidak mungkin... Pintu ini selama ini terkunci rapat. Mengapa dia tiba-tiba terbuka?"   Xander, yang selama ini menjadi penasihat setia raja, menyibakkan jubahnya yang kusam. "Aku pernah mendengar legenda bahwa Pintu Chronos akan terbuka hanya ketika terjadi perubahan besar dalam aliran waktu. Mungkin kemenangan kita atas Kaisar Rostedich adalah kunci dari peristiwa ini.   Dalam keheranan d
Read more
Ch. 8 Teknologi Tiada Tanding
Matahari terbit dengan gemilang di langit biru saat Xander, Jeremy, dan Mizuha melangkah maju di hadapan jembatan yang menghubungkan daratan dengan pulau besar yang terletak di tengah laut yang luas. Keindahan alam dunia baru ini begitu memukau, tetapi yang membuat mereka terkesima adalah kehadiran kastil megah yang menjulang di kejauhan.   Xander melihat sekelilingnya dengan wajah penuh nostalgia. "Sungguh, sudah sangat lama sejak terakhir kali aku berada di sini. Kastil ini menyimpan banyak kenangan bagi kuasa dan kekuasaan yang pernah ada."   Para prajurit dari berbagai dunia yang mengikuti mereka dalam perjalanan ini takjub akan pemandangan yang mempesona. Mereka tidak bisa menahan kagum saat melihat kebesaran kastil megah yang terhampar di depan mereka.   "Dunia ini sungguh luar biasa," ujar Mizuha dengan suara yang hampir tak terdengar. "Kastil ini, sungguh menakjubkan. Tidak ada teknologi yang mampu menandinginya
Read more
Ch. 9 Pelatihan Yang Menantang
"Aliran sirkuit itu merupakan salah satu teknologi yang sudah lama hilang sejak bahkan Ribuan tahun yang lalu," Xander menjelaskan dengan penuh pengetahuan.Henrick, seorang murid muda yang penuh rasa ingin tahu, tidak bisa menahan rasa ingin tahu. "Berapa umur tuan sekarang jika saya boleh tahu?" tanya Henrick dengan sopan, menyadari perbedaan usia yang sangat besar di antara mereka.Xander tersenyum, wajahnya tercerahkan oleh ingatan akan masa lalunya yang luar biasa. "Hmmmm... 247 tahun," jawab Xander dengan bangga setelah berpikir sejenak.Henrick terkejut. Xander telah hidup selama berabad-abad, mengalami perubahan zaman dan peristiwa yang tidak dapat dibayangkan olehnya. "Apakah ini adalah salah satu teknologi Dragonian?" tanya Henrick dengan rasa kagum.Xander menggeleng, memperjelas kebingungan Henrick. "Tidak, itu adalah hal yang berbeda. Aku memiliki kekuatan ini berkat kedermawanan Kaisar Rostredich, yang dulunya merupakan pemimpin agung dari Kekaisaran Dragonheart," Xander
Read more
Ch. 10 Keajaiban di Kastil Dragonheart
Di tempat yang jauh dari keramaian, Reinhard terbangun dengan perlahan dari kesadarannya yang terdalam. Matanya perlahan terbuka, menyisir ruangan dengan pandangan samar. Di sisinya, Jeremy duduk dengan penuh kegelisahan, menunggu dengan sabar Reinhard bangun. Ketika Reinhard akhirnya sadar sepenuhnya, Jeremy merasa lega. "Akhirnya, kau bangun. Aku sangat khawatir tentangmu," ucap Jeremy dengan suara lega. Reinhard mencoba mengumpulkan pikirannya yang masih kabur. "Apa yang terjadi padaku? Dan di mana kita berada?" tanya Reinhard dengan rasa penasaran. Jeremy mengambil napas dalam-dalam, tahu bahwa dia harus menjelaskan situasi yang rumit ini dengan hati-hati. "Jiwa Kaisar Rostredich, leluhurmu, telah mengambil alih tubuhmu. Itulah sebabnya kau kehilangan kesadaran. Saat itu, tubuhmu tidak lagi dikuasai olehmu sendiri," jelas Jeremy dengan jujur. Reinhard terkejut mendengar penjelasan itu. Ia mencoba mengingat-ingat apa yang telah terjadi sebelumnya, tetapi ingatannya masih kabur.
Read more
DMCA.com Protection Status