Share

Bab 2

Semua orang menghela napas lega, seolah-olah mereka mendapatkan pengampunan. Mereka terbirit-birit keluar dari kamar, seolah-olah mereka akan ditelan oleh binatang buas jika mereka terlambat selangkah.

Karina juga buru-buru mengambil pakaiannya yang terlempar ke mana-mana. Dia masih bingung dengan situasi ini, tetapi nalurinya mengatakan bahwa dia harus segera meninggalkan tempat berbahaya ini. Dia masih memegang erat selimut yang menutupi dirinya dengan satu tangan.

Rafael tidak bergerak, hanya menatap Karina yang sedang panik itu. Terlihat jelas ada beberapa bekas merah di bagian punggung Karina yang tidak tertutup selimut. Melihat itu, Rafael merasa sedikit kesal. Dia pun memanggil Karina dengan dingin, "Hei!"

Karina seketika membeku di tempat dan mulai gemetar. Dia tidak berani berbalik untuk melihat Rafael.

Dia ketakutan dan merasa tidak berdaya. Dia ingat dengan jelas bahwa kemarin dia sedang merayakan ulang tahun Simon bersama teman-teman sekampus. Namun, mengapa pagi ini begitu dia bangun, dia mendapati dirinya terbaring di kasur bersama pria asing?

'Siapa pria ini?'

Dia tidak tahu dan tidak dapat memikirkan apa yang sudah dilakukan pria ini pada dirinya. Semuanya terjadi begitu mendadak, membuat akal sehatnya tidak bisa bekerja dan hanya ada satu hal yang dipikirkannya, yaitu segera pulang.

Karina melirik pakaiannya, baik yang luar maupun yang dalam, yang berserakan di lantai itu. Dia tidak berani memikirkan apa yang sudah terjadi.

Bahkan tidak tebersit bahwa dirinya adalah korban dalam masalah ini dan tidak perlu panik seperti sekarang.

Namun, ada berapa banyak orang yang bisa berpikir normal ketika menghadapi keadaan yang mendadak seperti ini? Selain itu, Karina adalah seorang introvert. Setelah berada di situasi seperti ini pun, dia bahkan tidak berpikir untuk mencoba berdebat dengan pria itu. Dia hanya ingin segera mencari tempat untuk bersembunyi.

Karina menarik napas panjang, memaksa dirinya untuk tenang dan berkata, "Maaf, aku ... aku akan segera pergi."

Rafael yang suasana hatinya sedang buruk masih menatap Karina. Dia menyadari tubuh Karina sedikit gemetar, menyadari Karina takut pada dirinya. Kedua hal ini pun membuat Rafael mengernyit.

Sikap panik dan wajah pucat Karina membuatnya merasa seperti telah menodai wanita baik-baik. 'Apa hadiah yang dibicarakan Jonny semalam adalah wanita ini?'

Rafael menggelengkan kepalanya, dia merasa bukan waktunya untuk memikirkan hal itu. Setelah mengesampingkan pemikiran itu, dia bertanya dengan dingin, "Kenapa kamu takut begitu? Seperti aku akan memakanmu saja."

Karina tertegun, lalu melirik dengan takut-takut pria yang memiliki aura mendominasi itu. Sambil menahan rasa panik di hatinya, dia pun bertanya-tanya apa yang ingin dilakukan pria ini.

"Tenang, kamu nggak termasuk orang yang barusan kusuruh pergi. Kamu nggak perlu buru-buru seperti itu."

Setelah terdiam beberapa saat, Karina pun bertanya dengan pelan, "Aku boleh menggunakan kamar mandi?"

Karena merasa sekujur tubuhnya tidak nyaman dan ada yang ingin dia pastikan.

Rafael mengernyit, menatap Karina dengan dingin, membuat Karina menciut ketakutan dan semakin kehilangan rasa percaya diri.

Setelah sekian lama, Rafael berkata, "Silakan."

Begitu mendengar itu, mata Karina berkelip. Dia segera mengambil pakaiannya, menundukkan kepalanya sambil berkata, "Permisi."

Masih dibalut dengan selimut, Karina pun berlari ke kamar mandi.

Setelah menutup pintu kamar mandi, detak jantungnya baru sedikit melambat. Dia berjalan ke depan wastafel, becermin, melihat seluruh tubuhnya dengan saksama. Dia mendapati ada banyak cupang di tubuhnya, dari leher, dada, sampai punggungnya.

Ternyata semua ini nyata, bukan mimpi yang konyol.

Dia tidak bisa lagi menahan rasa panik di hatinya, air mata mengalir di pipinya tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Karena takut suara tangisannya terdengar orang yang di luar, dia segera menutup mulutnya.

Akan tetapi, siapa yang bisa menjelaskan mengapa hal seperti ini bisa terjadi padanya?

Selain itu, siapa sebenarnya pria yang tidur dengannya semalam?

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status