Share

Bab 37. Ais Keceplosan

"Kerasin dia, yakin lah sama ibu, dia pasti takut kalau kamu jahat seperti dulu. Pasti nanti dia serahkan semua uangnya."

Aku hanya tersenyum mendengar ucapan dari ibu mertua itu. Ternyata semua ini tetap berujung pada beliau. Seperti yang sejak tahunan dulu terjadi.

"Kamu itu pokonya harus terus nyuruh Nisa berangkat ke luar negeri." Suatu hari aku mendengar kalimat dari ibu mertua, tepatnya sebelum aku berangkat ke luar negeri.

"Tapi Nisa itu kan nggak mau, Bu," jawab Mas Asep saat itu. "Kasihan juga Ais juga masih kecil."

"Ais itu sudah besar, biar dia bisa mandiri. Jangan terus dimanja." Entah mengapa ibu mertua memang sejak dulu tak pernah menyukai Ais. "Pokoknya dia harus kerja, ya gantian dong, masa dia yang selama ini hanya menghabiskan uang kamu saja!"

Huft.

Kuhembuskan nafas kasar jika mengingat hal ini. Mas Asep memang anak mama yang selalu menurut kemauan ibunya, terlepas itu benar atau salah.

Bodohnya juga, saat itu kenapa aku harus menurut dan meninggalkan Ais bersama pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
senja_45657
nggak dapet jatah nantii kau sep,,purel itulah yang nglemesin tongkat bambu loe
goodnovel comment avatar
Abi Sarah
trim ksh udh up kk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status