Share

Saling Menguntungkan

“Iya, Emak kamu ini pelakor dan saya korbannya. Terus ceritanya kamu mau mengulang sejarah jadi pelakor, mau rebut anak saya dari istrinya? Mimpi aja sana! Harusnya yang diwarsikan itu yang baik ini malah bibit pelakor!” Dengan gamblangnya Bu Nia bicara.

Suara keras wanita itu bahkan bisa dengan jelas didengar oleh orang-orang disana yang langsung berbisik-bisik.

“Jaga mulutmu itu!” Bu Siti menjambak rambut Bu Nia dengan gerakan cepat.

“Lepaskan tangan kotormu dari rambutku, jal*ng!” pekik Bu Nia yang balas menjambak rambut Bu Siti.

“Jangan seperti ini, bicara baik-baik. Malu dilihat orang.” Pak Adi mencoba untuk menjauhkan keduanya tapi tidak bisa, seolah kedua wanita itu memiliki kekuatan besar.

“Desi, pegang ibumu. Kenapa hanya diam?”

“Biarin aja, Pak. Kapan lagi lihat beginian,” ujar Desi seperi tidak ada rasa khawatirnya pada sang ibu.

Ibu-ibu juga bukannya membantu memisahkan mereka malah bersorak layaknya sedang menonton sebuah pertandingan.

Bu Nia yang memliki kekuatan lebih b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status