Share

Keturunan Pelakor

“Mama mer-”

“Nyonya Kania!” Bu Nia memperjelas, “Jangan sembarangan manggil orang! Jangan sok kenal!” bentaknya dengan mata melotot.

“Ayo pulang, Ma.” Damar merangkul sang ibu, tidak mau sampai membuat keributan disana.

“Sampai ketemu lagi, kujahit mulutmu itu! Sembarangan goda laki orang. Kalau udah gatel sana cari laki sendiri!”

“Dia udah nikah, Ma. Udah sih, kita pulang ya.” Damar masih mencoba membujuk ibunya sedangkan Launa menahan tawa melihat ekspresi wajah Desi.

“Eh, nggak ada ceritanya istri punya suami dua. Kecuali kalau emang situ dipake rame-rame,” celetuk Bu Nia membuat wajah Desi langsung memanas karena malu.

Desi terdiam masih shock dengan perkataan Bu Nia.

Bu Rt yang melihat itu begitu puas, akhirnya ada yang bisa membuat Desi mati kutu seperti ini dengan mulut yang lemes dan perkataan yang tidak memakai saringan.

“Pulang yuk, Ma. Nanti Aslan nyariin.” Launa juga mencoba membujuk Bu Nia agar bisa diajak pulang.

Bu Nia melengos setelah melayangkan tatapan tajamnya yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status