Share

BAB 44 Lamaran

Rania suduh berdiri di sebuah rumah sakit terbesar di Singapura, binar bahagia dan senyum terukir di bibirnya, sebentar lagi kerinduannya pada Safa terobati, lalu terlihat pria muda dengan berpakaian rapi menghampirinya.

“Selamat datang Kak Rania,” sapa Bastian, dengan menjabat tangan Rania.

“Terima kasih, Bas,” jawab Rania yang juga melempar senyum.

“Aku telah menyiapkan hotel, yang dekat dengan rumah sakit, jadi Kak Rani, bisa beristirahat,” ucap Bastian.

“Seharusnya tidak perlu, aku bisa tidur di rumah sakit ‘kan, sambil menemani Safa.”

“Tidak bisa Kak, keluarga pasien hanya bisa berkujung di jam berkunjung, kebetulan ini jam berkunjung, ayo Kak Rani, aku antar ke kamar perawatan Safa,” ajak Bastian.

Bastian dan Rania berjalan sejajar memasuki loby rumah sakit setelahnya mereka naik lift ke lantai tujuh belas, dan akhirnya sudah sampai di depan kamar perawatan Safa.

Ceklek!... Pintu dibuka dengan pelan, Safa menoleh ke arah pintu, dan ia tersenyum haru, sampai air matanya meleleh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Siti Hasanah
terima aja rania
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status