Share

Bab 45 Perselingkuhan Kinan

“Kenapa diam Ran?”

“Aku merasa tidak pantas bersanding dengan Dokter, aku hanya karyawan biasa, tidak ada yang bisa aku banggakan, aku takut jika suatu saat hubungan ini membawa luka,” jawab Rania.

“Jangan jawab sekarang, aku tahu, kamu perlu waktu, kamu pun cukup dewasa menilai seseorang, cintaku padamu tulus, percayalah.”

“Pah kesini...!” teriakan Abela menghentikan pembicaraan Fathan, lalu pria itu menghampiri putrinya dan bersama bermain pasir, sedangkan Rania masih terpaku duduk di bangku kayu, masih teringat lamaran yang terucap dari bibir Fathan.

Sementara, di Jakarta terlihat Dinda kesal pada Rafa. ”Tahu hidupku menderita, aku tak pernah mau pacaran denganmu,” ucapnya dengan nada keras.

“Sial kamu Din, merendahkanku, pergi sana, aku juga muak melihatmu, baru melahirkan anak satu, tidak bisa merawat tubuh, lihat itu, Kak Kinan, body seperti gadis remaja,” sahut Rafa tak kalah keras.

Dinda hanya menghela napas kesal, lalu ia pergi dengan mengendong anaknya yang kini berusia hamp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status