Share

26. Jimat

Keberadaan Karmila memang mengubah semuanya. Episode manik depresif Nurlaila semakin berkurang, nyaris hilang. Kondisi mental perempuan paruh baya itu jadi lebih stabil dari hari ke hari.

“Karmila, kamu sedang apa?” Dari balik jendela kamarnya, Nurlaila menyapa Karmila yang tengah bermandikan peluh di kebun yang ada di samping jendela kamar Nurlaila.

“Oh, aku sedang cabutin rumput, Mah, ternyata banyak harta karun di sini, ya?” Karmila menjawab sambil cengengesan.

“Hah? Harta karun apa?”

“Sini, Mah, aku tunjukkan!” Karmila melambaikan tangannya meminta Nurlaila untuk keluar dari kamarnya.

Nurlaila tersenyum ragu. Sejak dari rumah sakit dia belum pernah sama sekali melangkahkan kakinya bahkan sekedar ke teras rumah. Sesuatu menahannya di rumah itu, atau lebih tepatnya lagi, sesuatu mengancamnya. Bayangan hitam yang membuntuti Nurlaila saat dia mengalami kecelakaan belum sepenuhnya hilang, setidaknya dari dalam pikirannya. Baik ketika dia terjaga atau tertidur, bayangan hitam yang sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status