Share

Bab 25. Marahnya Aarav

"Kelas berapa Dek?" tanya Aavar pada Lusi. Pria itu kini tengah berbincang dengan Lusi. Yah, niatnya ingin mengenal lebih jauh kedua perempuan manis itu.

"Kelas tiga, Kak," jawab Lusi dengan canggung.

"Baru kelas tiga aja udah cantik, apalagi kalau sudah besar ya?" Tampaknya mode buaya Aavar tengah kumat, membuat dia senang dalam menggombal.

"Mau Abang halalin gak?" Pertanyaan berikutnya berhasil membuat Aavar kena pukulan. Bukan dari Lusi, melainkan dari Aarav yang baru datang diantara perbincangan tersebut.

"Jangan gila Ava! Dia masih kelas tiga, masih sekolah!" sergah Aarav dengan wajah tegasnya. Aavar yang mendapatkan hal tersebut tentu mencebik.

"Untuk jatuh cinta tidak melihat umur, Rav. Oh, kalau tidak dengan adiknya, bisa dong dengan Kakaknya?" tanya Aavar menaik-turunkan alisnya.

"Sekali kau menggombal dengan mulut busukmu itu, ku pastikan kau tidak akan bisa berbicara lagi, Ava. Tidak perduli jika kau saudaraku sendiri."

"Kalau yang kukatakan bukan gombalan, bagaimana?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status