Share

Bab 33. Salah Peluk

Tidak ada gunanya makan dalam keterdiaman seperti ini. Tidak ada pembicaraan atau candaan apapun, membosankan!

Kinara, wanita itu sedari tadi cemberut karena Aarav tidak pernah ingin memulai pembicaraan. Pria itu hanya fokus makan tanpa mau bicara walau sekalimat saja. Padahal tadi ia niatnya ingin menyuapi suaminya dan berbincang. Tapi, suaminya itu malah tampak hirau saja. Menyebalkan!

"Saya mau ke belakang dulu," ujar Kinara merasa bosan akan keadaan ini. Ia jadi berbahasa formal kembali, enggan untuk mengatainya dengan nama.

Aarav yang melihat Kinara hendak pergi merasa heran. "Tadi bilangnya lapar, berubah pikiran?" tanya Aarav. Aneh, padahal dipiringnya masih belum habis.

"Enggak selera, nanti saja saya ke sini lagi. Hanya sebentar kok," jawab Kinara melenggang pergi.

Aarav menatap Kinara dikejauhan sana, namun kemudian ia mengedikkan bahunya acuh.

"Apa begini sifat perempuan?" tanyanya kembali melanjutkan makan.

Berbeda dengan Kinara, dia berjalan untuk mencari angin mala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status