Share

Bab 38. Terungkap

Derttt Derrttt

Suara dering ponsel terdengar tatkala Aarav tengah melakukan meeting dengan beberapa klien lain. Suara getarannya terasa di balik saku celananya membuat ia refleks melihat siapa yang tengah menelfon.

Kinara.

Aarav sedikit terkejut, namun kemudian ia menetralkan rasa keterkejutannya.

"Untuk meeting sekarang kalian bisa berdiskusikan lebih dahulu, saya permisi sebentar," ujar Aarav dengan lugas.

Dia segera pergi dari perkumpulan tersebut, kemudian mengangkat telfon tersebut setelah dirasa aman.

"Iya?" Aarav langsung menyahut, padahal di sebrang sana Kinara belum memulai.

"Assalamu'alaikum, Mas?" Suara lembut penuh kehalusan itu terdengar membuat Aarav mengulum bibirnya. Gugup.

"Wa-wa'alaikumsalam. Maaf, lupa." Aarav meremas ponselnya untuk meluapkan rasa canggung ini. Karena ini adalah kali pertamanya berbicara di telfon dengan Kinara.

"Bagaimana kabarmu sekarang?" tanya Aarav to the point.

"Baik. Tidak lagi merasakan sakit."

"Benar? Tidak bohong?"

"Benar, Mas. U
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status