Share

BAB 44

Beep…….

Terdengar bunyi klakson mobil begitu keras dan panjang memekak telinganya. Seketika pandangan Dzurriya tertuju pada cahaya putih dari lampu mobil hitam yang siap meluncur ke arahnya.

Sontak Dzurriya terbangun dengan mata membelalak kaget, napasnya ngos-ngosan. Ia menatap langit-langit dan sekitar yang begitu senyap. Ia telah berada kembali di kamarnya.

‘Apa yang terjadi?’

Terakhir yang ia ingat ia berlari dari paman Braha dan menyeberang jalan….

Kriek

Suara pintu dibuka seseorang, Ryan masuk dan menghampirinya dengan tersenyum…

‘Kemana Eshan? Apakah lelaki yang semalam menolongnya bukan Eshan, tapi Ryan’

Dzurriya merasa agak kecewa. Sepertinya rasa rindunya pada lelaki itu, membuatnya berhalusinasi.

“Apakah kau sudah merasa baikan?”

Dzurriya mengangguk pelan, ia menatap wajah dokter muda itu yang terlihat begitu khawatir. Mungkin dia merasa bersalah mengajaknya keluar dan tidak menjaganya dengan baik.

“Terima kasih sudah membawaku jalan-jalan kemarin,” ujar Dzurriya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status