Share

Bab 165 Salah Satu Cara

Malam semakin larut, dessert terakhir yang ia pesan pun sudah habis ia santap sedikit demi sedikit dan secara perlahan. Para pelanggan yang berdatangan pun telah pergi. Kini, tinggal diri dengan para pramusaji yang berdiri menunggu Endrick pergi.

Lalu, salah seorang pramusaji menghampirinya dengan sebuah kain kecil berbentuk persegi yang ada di bahu kanannya.

"Permisi. Cafenya sudah mau tutup."

Pramusaji itu tidak berani mengusir. Ia hanya memberikan kalimat kode, berharap Endrick langsung mengerti.

"Tutup, ya? Kalau begitu, saya sewa tempat ini sampai pagi! Bagaimana?" tanya Endrick kepada pramusaji. Ia mencoba membuat kesepakatan.

"Tapi, cafe ini ...."

Endrick mengambil dompetnya. Ia mengambil lima sepuluh lembar uang berwarna merah muda, lalu langsung menyerahkannya kepada pramusaji yang berdiri di sampingnya itu.

Pramusaji itu menoleh ke tempat di mana rekan kerjanya yang lain berdiri dan memperhatikannya dari sana. Mereka pun tidak bisa melihat dengan benar, karena agak terhalan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status