Share

Bab 17: Teman Lama

"Gempita," panggil Tari melihat Gempita berbelok ke ruang dosen.

Badan Gempita yang telah sepenuhnya berada di balik pintu, kembali keluar bagian atasnya saja.

"Hei," sapanya melihat Tari yang mendekatinya, "Nanti ya, aku buru-buru." Gempita pun benar-benar menghilang ke dalam ruang dosen.

Mentari berbalik dan mencari-cari tempat yang nyaman untuk duduk. Sebuah batu utuh besar sengaja diletakkan di pinggir taman sebagai dekorasi, dia pun duduk di sana sendirian.

Dia sedang tidak ada kuliah, karena dosennya tidak hadir. Teman-teman sekelasnya telah berpencar ke perpustakaan, kantin dan ke tempat nyaman lainnya. Salah satu teman kelasnya telah mengajak Mentari ke kantin, namun dia masih teringat bisikan-bisikan beberapa mahasiswa di kantin tempo hari.

Dia tidak lagi marah dan jengkel, meskipun beberapa orang memandanginya seperti hakim. Namun, dia malu dan merasa tersisihkan ketika pembicaraan teman-teman adik tingkatnya itu tidak dia mengerti. Mereka hanya beda setahun, tapi seolah dip
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status