Share

Bab 19: Berubah

"Tari," suara panggilan Adrian menghentikan langkah Mentari yang hendak masuk ke ruang kelas.

"Tumben ga terlambat," goda Tari melirik jam ponsel di tangannya.

Adrian hanya tersenyum mendengar 'pujian' Tari.

"Masuk, yuk," ajak Tari melangkah masuk ke ruang kelas.

"Tari, sebentar."

Tari berbalik. "Kenapa?"

"Uhm..." Adrian ragu, "Boleh aku minta bantuan kamu?"

Mentari memandanginya bingung, "Bantuan apa?"

"Ada yang harus aku kerjakan hari ini, kamu tahu kan? SEMA." Adrian tersenyum memandang Tari yang kini memicingkan mata menatapinya etelah mendengar kata SEMA. Dia tahu bantuan apa yang diinginkan Adrian.

Adrian menyodorkan sebuah makalah bersampul putih pada Mentari. Mentari mengambil dan membaca sampulnya.

"Tolong kumpulkan tugasku. Pak Bakti hanya akan menilai kehadiran dari tugas yang terkumpul, jadi..."

"Kamu aman," sambung Mentari disambut tawa Adrian.

"Maaf, ya membuat kamu repot. Aku tidak ingin mengulang mata kuliah ini lagi, tidak ingin jadi mahasiswa abadi di sini," kelakar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status