Share

181. Tidur Bersama

‘’Jangan menangis.’’ Telunjuk bersama jari tengah berbarengan mengusap tumpahan air dari pipi sang lawan bicara.

Namun Sandra tak kuasa menerima perlakuan semanis itu. Sehingga hanya mampu menundukkan kepala. Tak ingin berharap lebih seperti yang sudah-sudah. Tetapi air mata tak kunjung reda.

‘’Jawabanmu akan mempengaruhi berapa lama aku di sini,’’ seru Gavi lagi.

‘’Apa maksudnya?’’

Gavi mengangkat wajah itu lewat tangannya yang turun ke dagu. Hingga kembali saling menatap.

Jauh di dalam diri Gavi, ada hasrat yang menggebu-gebu untuk mencumbu.

Sejak melihat area sensitif itu, Gavi terus-menerus memikirkan Sandra. Sempat mengelak, namun kini tak bisa menghindar lagi.

Sedangkan Sandra, wanita itu hanya tak mau merasakan sakitnya bertepuk sebelah tangan. Lelah berusaha. Bahkan sampai bersikap rendah. Tetapi ujungnya, tetap saja bagai pungguk merindukan rembulan.

Mata Sandra berbinar penasaran. Juga bibir tebal menggoda milik Sandra sedikit terbuka.

Sial. Gavi sangat tak kuasa untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status