Share

Chapter 48

Sebuah gelas meluncur begitu saja dari tangan Madya dan pecah berserakan. Entah apa yang terlintas namun sesaat, ia teringat Marren. Hatinya berdegup kencang tiba-tiba dan perasaan nya menjadi tidak enak.

"Oh, Tuhan!" pekik Madya dengan terkejut, lalu menatap jari telunjuk yang berdarah akibat tergores pecahan gelas.

''Ada apa ini? Kenapa perasaan Saya tiba-tiba tidak enak begini. Jantung Saya berdebar sangat kencang. Marren? Oh Tuhan semoga tidak terjadi hal buruk pada Marren! Kenapa tiba-tiba Saya teringat padanya? Baru kemarin dia menelepon Saya ingin bertemu."

Gumam Madya seolah berkata pada dirinya sendiri dan bergegas memunguti pecahan gelas yang berukuran besar untuk dibuangnya ke tempat sampah.

"Nyonya, apa yang terjadi? Apa yang Anda lakukan? Jangan! Biar saya saja. Nanti tangan Nyonya terluka," sergah seorang wanita dengan usia jauh lebih muda dari Madya yang merupakan asisten rumah tangganya.

"Oh! Tangan Nyonya berdarah. Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status