Share

42. MA

Mendung menyelimuti hari, beberapa tetes air sudah mulai nampak. Meski pun begitu, beberapa orang yang sedang mengerumuni sebuah pusara baru, tampak tidak bergeming. Ada yang masih memanjatkan doa, ada yang menangis dan ada yang terlihat diam saja.

Binna masih sesekali mengusap air matanya, sejak tadi malam dia menangis terus setelah mendengar kematian sang ibu. Budi, Bisma dan Bagas cenderung diam saja. Tidak terlihat ada air mata pada mata ketiga cucu Bestari.

Maman, Wanto, Narti dan Juminten juga masih setia menemani keluarga Atmaja. Mereka memilih diam, dan fokus membaca doa-doa.

Bagas menarik napas dalam, ingatannya kembali ke masa tiga hari yang lalu.

Flashback

"Eyang bagaimana keadaannya?"

"Eyang baik."

"Alhamdulillah."

"Kamu gak istirahat di rumah saja. Kasihan kamu, pasti kecapean."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status