Share

Kebersamaan Ruhan dan Larasati

17

"Kamu nggak sekalian jemput istrimu, Ndra?"

Mahendra mengkerut ketika Mamanya menyongsong kedatangannya ke lantai pintu utama.

"Memangnya dia kemana Ma?" Mahendra bertanya pelan, demi melihat Papanya yang tengah duduk bersantai di ruang tamu.

"Lho?" Sekarang gantian sang Mama yang mengkerut.

Mahendra terdiam, tatapan heran Mamanya seakan menggulitinya, ia menghela napas berat. Lalu ia merogoh saku blazernya dan mengeluarkan ponsel dari sana.

"Oh astaga ... banyak sekali panggilan tak terjawab dari Laras, ini karena aku lupa mengaktifkan kembali nada panggil setelah disilent saat meeting tadi."

Mahendra menampakkan raut penyesalan yang begitu kentara, sehingga Mamanya cuma bisa geleng-geleng kepala.

"Nak, kamu itu bukan seorang bujangan lagi, ada seseorang yang harus membutuhkan perhatian khusus darimu. Jangan terlalu gila kerja sehingga melupakan istrimu. Sana jemput Laras." Rieta tersenyum penuh perhatian, mengusap bahu lebar anaknya lembut.

"Baik Ma." Mahendra manut, sementara su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status