Share

Bab 19 || Pembicaraan Masa Lalu

Dengan cekatan, Ameera menuangkan teh yang telah diseduh, mengisi cangkir putih di hadapannya dengan gerakan berhati-hati. Seketika itu juga, aroma harum, menyeruak indra penciuman begitu Ameera menyajikan teh buatannya di atas meja. “Silakan diminum teh-nya, Nona, Mama,” ucapnya dengan ramah, mempersilakan Katrine, dan Bianca yang tengah asyik berbicara.

Menghentikan kegiatan mengobrolnya, Katrine beralih menatap Ameera. “Terima kasih, maaf karena sudah merepotkan kamu,” katanya berbasa-basi. Tentu saja, dia melakukannya hanya untuk menjaga kesan dan menarik perhatian Ameera. Sejak melihat kebersamaannya dengan Alvan, Katrine mulai tertarik dengan sosok Ameera dan berencana menyelidikinya secara diam-diam.

Perempuan bercadar itu tersenyum lalu mengangguk kecil. “Sama-sama, Nona. Nona tenang saja, enggak ada yang merasa direpotkan,” balas Ameera dengan sopan, sementara matanya tetap mengawasi situasi di sekitar.

Di tempatnya, Bianca memperhatikan Ameera yang hendak beranjak pergi. “Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status