SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami

SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami

By:  ValiciaClarenda  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
4 ratings
16Chapters
581views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ameera harus bisa menerima kenyataan pahit, saat di mana Alex, calon suaminya meninggal dunia tepat di hari pernikahan mereka. Sementara itu, Alvan yang baru saja kembali dari luar negeri tiba-tiba diminta untuk menggantikan mediang adiknya menikah lantaran kecelakaan maut yang dialami. Tidak tanggung-tanggung, dia semakin dibuat terkejutk saat mengetahui jika calon istrinya itu merupakan seorang wanita bercadar yang sangat ta'at dalam beragama. Berbanding terbalik dengan Alvan, pria itu terkenal dingin dan kejam serta jauh dari agama. Awalnya, Alvan menolak dengan tegas permintaan tersebut. Namun, berhubung kejadian duka tersebut bertepatan dengan hari-H pernikahan, Alvan tidak memiliki pilihan lain. Pernikahan pun berlangsung dengan Alvan yang terpaksa. Adapun Ameera yang mengetahui hal itu terlihat pasrah dengan musibah yang menimpanya. Di sinilah perjuangan Amera dimulai. Selama pernikahan, dia berusaha keras untuk menaklukkan hati Alvan yang sedingin es dan sekeras batu. Butuh banyak perjuangan yang harus dilakukan, sampai-sampai tidak terhitung lagi berapa banyak keringat dan air mata yang keluar. Alvan yang memang tidak menginginkan pernikahan ini terjadi pun sengaja menekan Amera dari segala arah. Bukan hanya itu, ibu mertuanya yang juga tidak menyukai Amera turut menyusahkan gadis itu.

View More
SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
ValiciaClarenda
Nice~ ditunggu kelanjutannya
2024-06-22 00:10:57
0
user avatar
Kinara
Ceritanya bagus
2024-06-15 23:45:41
0
user avatar
Fauziyah
lanjut dong kak ceritannya
2024-06-15 14:21:06
0
user avatar
Qutaibah Syauqie
Ceritanya bagus. Lanjut up kak
2024-06-14 09:26:04
0
16 Chapters
Bab 01 || Hati yang Terbelah
***Ameera berdiri di tengah-tengah keramaian. Hiruk-pikuk ruangan yang seharusnya dipenuhi tawa dan kebahagiaan, kini terasa penuh dengan kesesakan. Belum lagi gaun pengantin indah yang dikenakan terasa berat. Namun, tidak sebanding dengan beban yang menghimpit di dadanya. Menilik sedikit ke bawah, di tangannya, terdapat sebuah ponsel, di mana baru saja ia menerima pesan singkat yang berhasil mengubah segalanya.Uknow|Maaf, Ameera. Saya Brian, Papa Alex. Baru saja, Alex mengalami kecelakaan. Saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, dia menghembuskan napas terakhirnya.Perempuan itu menangkup mulutnya karena terkejut. “Inna lillahi wainna ilaihi raji’un. Alex ....” Ameera merasa dunianya seakan runtuh. Calon suaminya, yang saat ini seharusnya berada di sampingnya, kini terbujur kaku di rumah sakit. Ia mencoba menahan air matanya. Namun, tidak mampu. Seketika itu juga, air matanya luruh. Dadanya terasa begitu sesak lantaran kepahitan yang baru saja menimpanya.“Aku tidak menyangka, ka
Read more
Bab 02 || Pengantin Pengganti
Di sebuah kamar yang dihias dengan pernak-pernik dekorasi indah, terdapat seorang wanita muda yang tengah menatap nanar dirinya dari pantulan cermin rias yang berada di hadapannya. Semerbak aroma kelopak bunga yang bertaburan menyeruak di indra penciuman, berhasil memberikan kesan rileks bagi siapa saja yang berada di sana.Kemelut rasa melanda bersama dengan sampainya kabar duka mengenai kecelakan yang menimpa Alex. Perlahan, cairan bening menetes dari kedua sudut mata yang dinaungi bulu-bulu lentik. Bayangan akan kesungguhan Alex dalam melamarnya terus menari-nari di benak Amera. Butuh waktu yang cukup panjang, bagi mereka untuk bisa sampai di tahap ini. Lalu, dalam sekejap mata semua harapan itu pupus tak bersisa. Sungguh, tidak pernah terbayangkan oleh Ameera bahwa pernikahan indah yang dia impikan harus berakhir bersama dengan duka mendalam. Dalam perjalanan menuju tempat resepsi, sebuah truk besar menabrak mobil yang dikendarai oleh Alex beserta seorang kepercayaannya, Owen. Naa
Read more
Bab 03 || Tinggal Bersama
Rintik gerimis membasahi bumi pertiwi. Di bawah langit malam yang memayungi alam semesta, terlihat lautan manusia yang datang berbondong-bondong ke pemakaman guna mengiringi peristirahatan terakhir Alexander Septihan. Siang tadi, kabar duka datang menimpa keluarga besar David Septihan. Pria berusia sekitar 24 tahun yang seharusnya menikah pada hari ini dan akan memulai hidup bahagia bersama dengan wanita yang dicintainya, kini telah pergi untuk selama-lamanya menuju kepangkuan Yang Maha Kuasa.Banyak yang merasa sedih atas kepergian Alex. Kematian, tidak ada yang tahu kapan ia datang menjemput. Kehadirannya tiba-tiba tanpa bisa dicegah, kemunculannya pun menjadi rahasia di antara ribuan nyawa manusia. Bisa jadi, sekarang kita merasa sehat dan baik-baik saja. Namun, siapa yang tahu satu-dua detik kedepan, raga telah meregang nyawa menyusul mereka yang terlebih dahulu telah pergi.Serangkaian proses pemakaman telah selesai dilaksanakan. Satu-persatu dari orang-orang yang ikut mengantar k
Read more
Bab 04 || Sikap Dingin Alvan
“Mas Alvan ke mana, ya? Kok jam segini belum pulang?” Sembari melipat sajadah, Ameera yang baru selesai dengan ritual shalat malam bergumam.Sejak tadi, perempuan itu tidak bisa tenang lantaran terus menunggu kepulangan Alvan. Namun, sampai lewat tengah malam, suaminya itu masih belum kunjung kembali. Karena tidak kunjung bisaa tidur, Ameera pun memutuskan untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat malam dengan tujuan mencari ketenangan diri.“Apa jangan-jangan, Mas Alvan beneran enggak pulang?” monolog perempuan itu begitu teringat dengan kata-kata Alvan sebelum pergi.“Sebaiknya, kamu tidak perlu menungguku kembali. Atau kamu akan berakhir kecewa.”Diletakkannya sajadah yang telah dilipat ke atas nakas, pandangan Ameera teralih pada botol air kosong yang juga di atas sana. Tiba-tiba saja, sebuah ide terlintas di kepala Ameera. “Siapa tahu sebentar lagi Mas Alvan pulang. Sebaiknya aku buatkan teh hangat untuknya.” Diraihnya botol tabung berbahan kaca itu lalu membawanya ke dapu
Read more
Bab 05 || Merasa Bersalah
Pagi itu, Ameera sedang berkutat di dapur. Ini adalah hari pertamanya menjadi seorang istri, sebuah peran yang harusnya diisi dengan kebahagiaan dan harapan. Namun, bagi Ameera, ini adalah peran yang dia ambil dengan hati yang berat dan mata yang masih berkabung atas kepergian Alex, cinta pertamanya yang meninggal dalam sebuah kecelakaan tragis.“Sebaiknya aku membuat sesuatu untuk sarapan pagi.” Sebenarnya, pelayan telah melarang Ameera untuk masuk ke dalam dapur dan membiarkan mereka yang melakukan semua pekerjaan ini. Namun, Ameera bersikeras melakukannya.Di ambilnya beberapa bahan dan sayuran dari dalam lemarai es lalu mencucinya hingga bersih. Dengan lihai perempuan itu memotong sayuran untuk omelet. Ameera tersenyum penuh arti di sela-sela kegiatannya. Meskipun ini bukanlah pernikahan yang diinginkan, dia telah memutuskan untuk tidak menangis lagi dan mengikhlaskan semua yang terjadi. Sekalipun suaminya saat ini masih belum bisa menerima kehadirannya sebagai seorang istri.Ameer
Read more
Bab 06 || Situasi Rumit
Ameera menghela napas lega, menatap langit biru yang cerah sambil menggantungkan pakaian terakhir di jemuran yang sebelumnya telah dicucinya. Di atas sana, matahari bersinar dengan hangat, tetapi tidak sehangat harapan yang mulai tumbuh di hatinya. Dia mengusap keringat di dahinya, kemudian membawa atensinya memandangi sekeliling mansion megah, yang kini lantainya berkilau dan halamannya bersih tanpa daun yang berserakan.Di mansion yang luas ini, setiap sudut biasanya dipelihara oleh tangan-tangan terampil para pekerja yang sudah terbiasa dengan rutinitasnya masing-masing. Namun hari ini, Ameera harus mengambil alih tugas-tugas tersebut. Tentu saja, semua itu Ameera lakukan bukan karena dia tidak percaya pada kemampuan mereka, melainkan karena ini merupakan perintah khusus dari Bianca, mertuanya yang cukup sulit untuk dihadapi.Bianca, wanita yang tegas dan berwibawa itu, memiliki standar tinggi dalam segala hal, termasuk dengan menantu yang akan berbagi nama dan rumah dengannya. Ame
Read more
Bab 07 || Gengsi
Dinginnya malam, terasa menusuk hingga tulang-belulang. Di atas kasur, Ameera terjaga dari tidurnya. Perlahan, ia mengerjapkan mata tatkala rungunya menangkap deru napas lembut seseorang.“Sshhh.” Perempuan itu meringis tatkala merasakan pening yang teramat sangat di kepalanya. Masih dengan mata berat yang terbuka, Ameera terkejut saat netranya menangkap sosok Alvan yang tengah tertidur dengan posisi terduduk di samping pembaringan. “Mas Alvan? Kenapa Mas Alvan tidur di sini?” gumamnya lirih.Sembari sedikit membenarkan kain cadar yang dikenakan, ruang di antara kedua alis Ameera berkerut tatkala merasakan sesuatu di atas keningnya. Sebelah tangannya tergerak untuk mengambil sesuatu yang mengganjal tersebut. “Handuk kecil?” Ia memandangi handuk di tangannya dengan perasaan bingung.Mengerjapkan matanya beberapa kali, Ameera kembali menatap sosok jangkung yang kini masih terlelap itu dengan tatapan penuh tanda tanya. “Apa yang terjadi? Semalam ….” Ameera mencoba mengingat-ingat kembali
Read more
Bab 08 || Prasangka
Sinar matahari pagi menyelinap masuk, menerangi ruang makan keluarga Septihan, menciptakan aura yang hangat. Namun, tidak cukup untuk mencairkan suasana yang dingin. Bianca, yang sedang duduk di ujung meja memasang wajah tegang, sementara kedua matanya menyapu seisi ruangan seolah tengah mencari sasaran untuk melampiaskan kekesalannya.“Melihatmu berjalan seperti itu, aku pikir kamu hanya berpura-pura sakit, Ameera. Ck, Sengaja bersikap lemah, agar bisa menghindari membuat sarapan dan pekerjaan rumah tangga,” cibir Bianca saat mendapati Ameera berjalan memasuki ruangan dengan langkah yang masih goyah.Sorot mata Bianca begitu menghunus, seolah siap menguliti menantunya hidup-hidup. Tidak peduli dengan suami, ayah mertua dan putranya yang juga berada di sana, wanita paruh baya itu tidak sungkan untuk langsung menyerang Ameera dengan kata-kata tajam.Brian, yang duduk di samping Bianca, menghela napas berat. “Cukup, Ma,” katanya dengan suara rendah. Namun sarat akan ketegasan. “Mama lup
Read more
Bab 09 || Bekal Makan Siang
Ameera mengusap keringat di dahinya setelah sebelumnya menyelesaikan pekerjaan di mansion keluarga Septihan yang luas. Kali ini, tubuhnya terasa lebih ringan dari sebelumnya. Mungkin, hal itu dikarenakan ia yang telah beristirahat semalaman dan meminum obat.Selagi tertegun di dalam kamar, pikiran Ameera tiba-tiba melayang pada sosok Alvan. Saat ini, suaminya itu pasti sedang sibuk bekerja. Entah apa yang terjadi ia mulai memikirkan sebuah rencana, yakni, ingin membuatkan bekal makan siang spesial untuk Alvan.“Aku dengar dari Papa, katanya Mas Alvan sangat sibuk mengurus pekerjaan di kantor dan sering melewatkan jam makan. Sepertinya, membuatkan bekal makan siang untuknya bukanlah ide yang buruk,” monolognya pada dirinya sendiri.Setelah mencoba memantapkan diri, akhirnya Ameera berjalan keluar kamar menuju dapur. Bukan dapur utama yang selalu digunakan oleh para pelayan untuk menyiapkan makanan bagi keluarga mereka, melainkan sebuah ruangan yang biasa digunakan untuk kegiatan memasa
Read more
Bab 10 || Perasaan Aneh
Ameera berlari sekuat tenaga meninggalkan ruang pribadi Alvan, membuat Jay yang berdiri di depan pintu menahan napas atas apa yang baru saja terjadi. Tanpa bisa dicegah, air mata perempuan itu mengalir dengan begitu deras membasahi pipi pucatnya yang tertutup kain cadar. Kekecewaan dan rasa sakit seketika memenuhi relung hatinya begitu bayangan kurang mengenakan yang ia lihat beberapa detik lalu kembali melintas di kepalanya.Napasnya terasa sesak, dadanya panas dan sakit. Ameera tidak pernah menyangka bahwa takdir hidupnya akan membawanya ke titik ini. Titik di mana hatinya hancur berkeping-keping menyaksikan suaminya bermesraan dengan wanita lain tepat di depan matanya sendiri.“Seharusnya aku menyadarinya. Mas Alvan memang suamiku, tetapi hatinya bukan untukku. Dia sudah memiliki kekasih jauh sebelum kami menikah.” Sembari mengusap air matanya kasar, Ameera terus berlari kencang.Namun, karena dalam keadaan bingung dan sedih, Ameera tidak menyadari ke mana dia pergi. Orang-orang ya
Read more
DMCA.com Protection Status