Salah Mencintai

Salah Mencintai

Oleh:  Istikharoh  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
8Bab
1.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kamu pernah ngak merasakan jika cintamu salah? Menyukai seseorang yang begitu dalam, eh ternyata malah menyukai orang lain. Apalagi orang itu adalah sahabatmu. Dan kamu setelah itu sulit untuk mempercayai perasaan cintamu lagi.

Lihat lebih banyak
Salah Mencintai Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
8 Bab
Belum Kenal
Lagi-lagi Rifda lupa menaruh buku catatan kedalam tasnya. Alhasil dia meminta satu kertas pada teman sampingnya. “Ni, gue minta selembar kertas dong. Buku gue ketinggalan,” pinta Rifda. Nia mengambil selembar kertas dari bindernya, kemudian menyerahkan kepada Rifda. “Makasih ya,” ucap Rifda. “Sama-sama,” sahut Nia. Dosen datang tepat waktu. Mana mungkin pak Handoko telat. Bila telat satu menit saja beliau langsung membatalkan jadwal kuliah dan mengantinya dilain hari. Kedisiplinannya begitu tinggi. Jika mahasiswa telat satu orang, beliau juga tidak mau mengajar. Teman satu kelas harus kompak untuk datang lebih awal tigapuluh menit. Jadwal pak Handoko yang padat membuat PJMK kuwalahan untuk mengontrak jika tidak sesuai jadwal yang ditetapkan kampus. Maka dari itu semua harus menyepakati keputusan PJMK guna mempermudah mendapatkan ilmu dari pak Handoko. Beliau merupakan dosen sekaligus dokter bedah ortopedi. Tidak heran jika kedisi
Baca selengkapnya
Teman Tapi Mencinta
Terkadang tak semua perasaan sama dengan kejadian. Telihatnya baik-baik saja kenyataan berantakan ataupun sebaliknya. Tapi tak semua yang terlihat baik-baik saja seperti itu dan memang benar baik-baik saja.Banyak kerahasiaan padahal sudah lama mengenal. Ehhh, kenyataan memang Rifda baru tau kalau Niswa telah menjalin hubungan dengan cowok yang selalu ia ceritakan pada sahabatnya itu. Sakit rasanya, menyembunyikan sesuatu yang menyangkut perasaan. Dan sakit itu bertambah saat kepercayaan dihancurkan.Rifda bersusah payah membuat kue ulang tahun pada Riswan. Dan berniat memberikan kejutan padanya. Dia sengaja tidak memberitau akan ke rumah Niswa, ingin mengajaknya untuk memberikan kejutan padaRiswan. Pemandangan tak terduga terlihat di depan mata Rifda. Sepasang kekasih yang saling berpelukan dan menyatakan ungkapan sayang. Seketika kotak kue berwarna coklat berhiaskan pita itu jatuh. Kue itupun hancur. Mata Rifda memerah melihat kejadian itu. Tak ada kata yang keluar dari mulu
Baca selengkapnya
Merelahkan
         Bila memang tak seharusnya dimiliki pasti akan menjauh. Tidak perlu memaksa jika memang tidak bisa dilanjutkan. Daripada hubungan itu menjadi bengkok bahkan sampai patah. Hanya perlu waktu saja untuk merelakan. Bukankah melihat orang yang disayang bahagia, kita juga ikut bahagia.   Jatuh cinta hal yang wajar. Tapi jika cinta itu membuat orang lain tersiksa, lebih baik bersahabat saja. Menyayangi tanpa harus ada rasa yang lebih. Bersama tanpa harus ada cemburu. Melengkapi tanpa harus bersatu dalam ikatan yang namanya cinta.“Rif tunggu.” Niswa mengejar Rifda yang berlari kecil menjauhinya.“Rif, gue bisa jelasin semuanya.”Rifda hanya diam, langkahnya semakin cepat untuk meninggalkan kampus. Dia berjalan begitu cepat di jalan raya untuk mencari angkutan umum.“Rif jangan gini dong. Kita udah janji loh untuk saling menjaga satu sama lain.”Rifda mulai menyebrang, tapi ada sebuah mobil dengan kecepatan tinggi yang melaju. R
Baca selengkapnya
Praktik Terakhir Sebelum Lulus
        Akhirnya pendidikan ini akan segera berakhir. Harapan demi harapan terwujud, meskipun sampai sekrang Rifda belum menemukan ayah kandungnya. Merantau sendiri di kota besar mengajarkan arti dari kehidupan yang lebih dalam. Menjadi pribadi yang bisa mengambil keputusan dengan tepat.  Praktik kali ini dilaksanakan dengan jangka waktu enam bulan setelah itu Rifda akan menjalani sidang skripsinya.  Ada yang menjangal di hati Rifda, kenapa dia harus satu kelompok dengan Reyhan. Cowok yang kasar dan punya banyak cewek itu. “Rif, lo satu kelompok sama Reyhan,” ucap Niswa yang melihat layar monitor di aula.Rifda hanya diam dan tak menanggapi Niswa.“Alhamdulillah kelompok ku jos-jos semua. Kenapa kita ngak pernah sekelompok ya. Udah kelasnya beda lagi,” celoteh Niswa.Rifda masih dalam kekesalannya karena memikirkan kelakukan Reyhan nantinya.“Rif,” panggil Sonia teman sekelasnya yang duduk di belakannya.“Ya,” s
Baca selengkapnya
Perkenalan Hari Pertama
     Kepala ruangan dan pegawai yang lain berkumpul untuk menyambut kedatangan kami. “Assalamualaikum semuanya,” ucap kepala ruangan. “Waalaikumsalam,” jawab kami yang hadir kecuali Rendy. Entah kemana anak itu. “Selamat datang di Rumah Sakit Jaya Medika, selamat datang di ruangan rehabilitasi medik. Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Saya Anto Wijaya. Kalian bisa panggil Pak Anto, couch Anto, Kak Anto atau yang lebih romantis yaitu Mas Anto,” ucap pak Anto diselingi candaan. Tubuhnya tegap memilki kulit putih rambutnya cukup lebat, seperti perawakan tentara, kelihatannya keras tapi kalau sudah mendengar ucapannya dia sosok yang hangat.Semua yang hadir tertawa kecil mendengar ucapan pak Anto.“Gini-gini saya masih muda loh. Masih duapuluhan,” tambahnya.“Duapuluh kali dua ya pak,” ucap salah satu fisioterapis cowok.“Hahahaha,” tawa pak Anto.“Baiklah tugas kalian disini membantu kami dal
Baca selengkapnya
Jadi Mata-Mata
       Terlalu cinta atau memang tidak mau kehilangan. Sampai-sampai setiap tindakan harus ada pengawasan. Jatuh cinta beda tipis dengan buta. Apa yang terlihat dan dirasa itu semuanya indah.       Sedari pagi Rifda terus dihujani pesan dari Sonia. Karena sejak dia tidak mau ketinggalan info mengenai Reyhan. Rifda membalas pesan Sonia dengan malas.“Iya.” Hanya itu balasannya. Tidak terima dengan balasan pesan Rifda, cewek  cantik itu mengirim pesan lagi. “Kalau nanti dia main mata, lo cubit saja ya Reyhan.” Isi pesan Sonia. Rifda hanya membalas dengan emoticon senyum. “Emangnya gue ngak ada kerjaan apa disuruh ngawasin tuh cowok,” gerutu Rifda. Pagi ini dia mau membuat sarapan yang simpel saja, telor ceplok dan kecap yang menghiasi nasi putihnya. “Alhamdulillah,” ucapnya setelah memasukkan satu suap nasi. Rifda melihat handphonenya yang berdering. “Ibu,” ucapn
Baca selengkapnya
Kenapa Marah Kepada Ku?
Kaki yang tertutup rok span itu berjalan menuju parkiran untuk mengambil sepeda motor. Dan melajukannya untuk keluar dari rumah sakit. Rifda berhenti di warung makan padang dan membeli lauk pauk di sana.  Dia harus super hemat dalam hal makan dan kebutuhan pribadinya. Untuk nasi dia selalu menyediakan di kos dan masak sendiri. Kalau untuk lauk dia hanya beli sehari sekali dengan harga duapuluh ribu, terkadang lauknya itupun buat satu hari selanjutnya. Dia memilih dua potong ayam kecap dan tumis buncis wortel.  Setelah itu dia melanjutkan perjalanan untuk pulang ke kos. Dia kaget karena ada Sonia dan mobilnya yang berdiri di depan gerbang kosnya. Terpaksa Rifda memberikan senyum dan menyapanya.Sonia, ucap Rifda sambil memarkir sepedabya di depan gerbang kos. Sonia menghampiri Rifda, "Lo itu apa-apaan sih Rif, kok malah ngedeketin cewek genit itu dengan Reyhan. Lo ngak sadar dengan janji lo?" "Ni, lo itu ngomong apa sih?" t
Baca selengkapnya
Kenapa Salah Ku?
Kaki yang tertutup rok span itu berjalan menuju parkiran untuk mengambil sepeda motor. Dan melajukannya untuk keluar dari rumah sakit. Rifda berhenti di warung makan padang dan membeli lauk pauk di sana. Dia harus super hemat dalam hal makan dan kebutuhan pribadinya. Untuk nasi dia selalu menyediakan di kos dan masak sendiri. Kalau untuk lauk dia hanya beli sehari sekali dengan harga duapuluh ribu, terkadang lauknya itupun buat satu hari selanjutnya. Dia memilih dua potong ayam kecap dan tumis buncis wortel. Setelah itu dia melanjutkan perjalanan untuk pulang ke kos. Dia kaget karena ada Sonia dan mobilnya yang berdiri di depan gerbang kosnya. Terpaksa Rifda memberikan senyum dan menyapanya.Sonia, ucap Rifda sambil memarkir sepedabya di depan gerbang kos.Sonia menghampiri Rifda, "Lo itu apa-apaan sih Rif, kok malah ngedeketin cewek genit itu dengan Reyhan. Lo ngak sadar dengan janji lo?""Ni, lo itu ngomong apa s
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status