Share

Bab 4. Pernikahan Dadakan

“Apa?” Ama yakin, ia tadi mendengar sesuatu.

“Ck! Baiklah, sesukamu saja,” jawab Orion akhirnya, malah mengalihkan wajahnya ke arah lain. "Kalau begitu, aku terima semua syaratnya. Tapi, aku juga punya beberapa syarat.”

“Apa itu?” Ama mengerutkan keningnya.

“Satu, tidak boleh bermesraan dengan lawan jenis selain aku di hadapan khalayak ramai. Dua, jika pergi harus saling memberi tahu ke mana dan dengan siapa. Ketiga, jika sampai perjanjian ini berakhir dan kamu memiliki sedikit rasa padaku, maka kamu harus menuruti semua keinginanku.” Orion memberikan syaratnya tanpa jeda.

“Apa-apaan itu semua tadi?” Ama menganga tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

“Deal atau nggak?” Orion menatap Ama serius.

Orion mengangkat sebelah alisnya ketika melihat Ama berpikir keras. Wanita itu tampak menimang-nimang persyaratan dari Orion. Beberapa saat kemudian, akhirnya Ama membuka suara.

“Deal!” Tangan Ama menggantung di udara.

Cepat-cepat pria itu melangkah untuk menyambut uluran tangan Ama. Tangan Orion membungkus tangan Ama yang tampak mungil. Seketika, Ama merasakan kehangatan di seluruh tubuhnya.

“Oh, ya, aku memiliki jam malam. Pukul delapan malam semua sudah harus berada di rumah.” pria itu menyengir menang dengan tangan yang masih menggenggam erat tangan Ama.

“Benar-benar nggak bisa dipercaya! Bahkan kamu udah nipu aku sebelum kita menikah!” Ama menarik tangannya yang ditahan oleh Orion.

***

Sesuai permintaan Ama, pernikahan mereka dilangsungkan secara tertutup dan formalitas saja. Selesai menandatangani semua dokumen, Ama meminta Orion menemaninya ke rumah sakit untuk menjenguk ayahnya.

Walaupun keadaannya sudah stabil, ayahnya belum bisa bangun dari tempat tidur. Ama bahkan tidak yakin apa ayahnya tahu soal pernikahan ini atau tidak.

Begitu Ama masuk pun, ayahnya masih tertidur. Ia kembali merasa bersalah. Seluruh hidupnya bagai di bolak-balik hanya karena satu gelas minuman dari Karina.

Ceklek!

Tiba-tiba, pintu ruang rawat inap Akbar terbuka. Adalah Karina dan Edrick yang datang.

Ama mengeryitkan dahi melihat tangan Karina yang bergelayut manja pada Edrick. Walaupun sudah bertekad membenci pria itu, tetap saja ia merasa sakit hati. Dengan begitu mudahnya Edrick mengkhianatinya.

‘Jalang itu benar-benar sudah membuatku ingin memporak-porandakan rumah sakit ini!’ batin Ama menggila.

“Ama?”

Ama merasakan seseorang menggenggam tangannya.

Ia menoleh, dan mendapati Orion berdiri di sebelahnya. Ah, iya juga. Dia kan yang mengajak pria ini ke sini.

Pria itu tersenyum, entah apa artinya. Namun, satu yang baru ia sadari adalah dia baru tahu jika wajah yang selama ini begitu membuatnya naik darah bisa begitu tampan.

Mungkinkah ada kelainan di matanya? Atau, ada sesuatu yang Ama lewatkan selama ini.

“Iya, aku tahu, kalau aku tuh ganteng,” Orion tiba-tiba berbisik di telinganya. “Tapi, sekarang bukan waktunya untuk mengangumi suamimu ini, Sayang.”

Ama langsung melengos, berdeham, dan melihat ke arah lain demi bisa menghindari kontak mata dengan Orion. Dia mengumpat pada dirinya sendiri karena sudah bodoh hingga terpesona dengan musuh bebuyutannya.

‘Sadar, Ma!’

Ngomong-ngomong soal tunangannya, ralat, mantan tunangannya. Sekarang, pandangan Ama terarah pada dua sejoli yang entah kenapa begitu menyebalkan di matanya. Tatapan Ama begitu datar seolah tak terganggu dengan tamu tak diundang itu.

“Amalthea!” suara Karina terdengar mendayu di telinganya. “Kenapa kamu jahat sekali, tidak mengundang kami di pernikahan dadakanmu?”

Ama mendengus. Karina memang terlihat sedih, tapi Ama tahu kalau wanita itu tengah menyindirnya.

“Atau… jangan-jangan itu hanya sandiwara untuk membohongi publik? Mungkin agar Mas Edrick percaya lagi kepadamu.” Karina menoleh ke arah Edrick sejenak, seperti meminta dukungan.

Ama berdecih sinis. Dia hendak membuka mulutnya, tetapi suara seseorang lebih dulu memotongnya.

“Apa sekarang kamu sudah menjadi artis dadakan, Ma?” Edrick mendengus, lalu tertawa jijik. “Wah, aku tidak menyangka seorang Ama yang angkuh dan begitu membenci musuh, tapi malah berkhianat dengan menikahinya.”

“Brengsek!” umpat Ama tak bisa ditahan.

Orion langsung mengeratkan genggaman tangannya, mencegah Ama untuk tidak melempar benda apa pun yang ada di sana ke dua manusia itu. Walaupun pernikahan kontrak, tetapi itu jauh lebih baik daripada ayahnya kenapa-kenapa.

“Aku tidak tahu kalau istriku dikelilingi orang yang sangaaaat peduli padanya,” Orion tiba-tiba berucap.

Karina dan Edrick tampak mengeryit, entah bingung atau tidak suka.

“Oh, perkenalkan, saya Orion, suami dari Amalthea,” tangan Orion memeluk pinggang Ama, menatapnya dengan penuh cinta. “Kalian benar! Aku adalah orang yang ada di skandal itu.”

“Kau!” Edrick menggeram marah.

“Tapi, jangan salah paham dulu,” Orion tersenyum lebar. “Sebenarnya itu bukan skandal, karena kami memang sudah mencintai sejak lama.”

“Omong kosong!” bentak Edrick. “Sampai dua hari lalu, dia itu masih tunanganku! Dia itu wanita murahan!”

Seolah tidak puas, Edrick melanjutkan, “Kalian itu hanyalah pasangan bejat dan gila harta. Tidak sepantasnya mendapatkan apresiasi apa pun dari semua orang. Nama kalian sudah jelek di mata masyarakat. Jadi, walau kalian menikah pun, itu tak akan membuat kondisi akan kondusif!”

Ama melotot shock setelah mendengar perkataan Edrick. Dia segera melangkah maju, mengabaikan tangan Orion yang terus bertengger di pinggangnya.

Sorot mata yang dulu penuh cinta, kini berubah datar, tanpa ekspresi. Atau, dia yang selama ini salah menganggap jika itu cinta.

Bodohnya Ama.

Didorongnya dada pria itu. Ama menatap dingin Edrick yang sama sekali tak sekali pun memalingkan wajah darinya.

“Apa benar jika kamu tak mencintaiku, Mas?” Ama tak berharap banyak, tetapi dalam lubuk hatinya yang paling kecil, dia berharap. Jika ada setitik rasa cinta dari Edrick untuknya.

“Cinta?” Pria itu tertawa begitu keras.

“Apa aku segila itu mau mencintai perempuan seperti dirimu? Tidak akan ada lelaki yang bisa bertahan dengan perempuan gila kerja seperti dirimu!”

“Mas—”

“Ck, kusarankan agar kau jaga mulutmu itu.” Orion tahu-tahu sudah mencengkeram kerah kemeja Edrick.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status