Share

121). Kejutan

***

"Ngantuk juga."

Sekali lagi, Danendra menguap karena rasa kantuk yang masih menderanya. Pulang dari pesta resepsi pukul sepuluh malam, dia baru bisa tertidur pukul sebelas.

Dan hari senin ini—pukul tiga pagi Danendra harus kembali terbangun karena pesawat yang dia tumpangi akan berangkat pukul setengah pagi waktu Singapura.

"Thank you," kata Danendra sesaat setelah dia turun dari taksi.

Berjalan menyusuri bandara, Danendra bergegas menuju terminal keberangkatan dan tepat pukul setengah empat lebih lima menit, pesawatnya lepas landas.

Danendra bersandar pada kursi. Memandangi langit yang masih gelap dia tersenyum—membayangkan senangnya Adara dengan kepulangannya pagi ini.

Tak hanya membawa baju ganti, Danendra memenuhi kopernya dengan berbagai jenis oleh-oleh.

Mulai dari makanan hingga tas branded yang kebetulan memiliki stok terbatas—hanya tersedia di Singapura, semuanya memenuhi koper hitam milik Danendra.

"Dara udah bangun belum ya? Biasanya baby El jam segini udah bangun," gum
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status