Share

Karma

Mobil ambulan di depannya terus melaju menuju rumah Aisya. Semua sepakat, bahwa jenazah pulang ke rumah Aisya. Bara tidak bisa memaksa. Biar bagaimanapun, ibunya juga berhak atas anaknya.

Tak ada percakapan sama sekali selama perjalanan. Cintya yang sedang menyetir, mencoba mengimbangi laju ambulan, agar tak tertinggal jauh.

Bendera putih terpasang di pintu gerbang masuk lorong. Di depan rumah, tenda sudah didirikan. Beberapa warga juga berkumpul, menunggu kedatangan jenazah.

Sosok penjaga vila-pak Udin, berdiri paling depan, sejak mobil ambulan terlihat. Ya, lewat pak Udin, Cintya mengabarkan kalau keponakannya telah tiada. Untung saja, ibunya Aisya menyimpan kunci rumah di salah satu pot bunga, sehingga pak Udin bisa dengan mudah menyiapkan semuanya.

Cintya membetulkan pasminanya, saat mobil sudah berhenti sempurna. Dia lantas segera mengambil kursi roda yang terlipat, di bangku belakang. Dokter segera menghampirinya. Dia meminta bantuan warga, untuk memindahkan Bara ke kursi ro
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Mizla Wati
aslinya didunia nyata ada kah perempuan model Cintya ini ......... untung cuma dalam hayalan tp ga segitu2 kali Thor ..
goodnovel comment avatar
Hathifah Fidya Amalia
emang gak rela suami macam tu, dimaafkan begitu saja.
goodnovel comment avatar
Hathifah Fidya Amalia
sampai suami tak punya otak tu, jarang pulang istri lagi hamil,tak ada kejelasan kenapa dia bisa tak adil bagi waktu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status