Share

Satu Kamar

"Permisi."

Umi Khofsoh mendorong pintu. Ia melongok ke dalam. Ada seorang perawat yang sedang berjaga di kamar Aisya. Dalam hati, ia terenyuh dengan sikap Cintya. Dia tak membiarkan begitu saja madunya. Terbukti, dia menyewa seorang perawat untuk menjaga Aisya.

"Saya mertuanya," jelas umi, sebelum ditanya lebih banyak.

Dia mendekati brankar. Mata Aisya terpejam rapat. Hidungnya terdapat selang, untuk membantu pernafasan. Punggung tangannya juga tertusuk jarum infus. Kepalanya terbungkus perban.

"Bagaimana kondisi menantu saya?" tanya umi dengan gemetar. Dia tak menyangka, akan dihadapkan dengan kondisi seperti ini.

"Pasien belum siuman. Sepertinya lukanya cukup parah. Untuk lebih jelasnya, nanti bisa ditanyakan pada dokter yang menanganinya, karena di sini saya hanya bertugas menjaga," ujar perawat yang tersemat nama Novi dalam bajunya.

Umi mengangguk paham. Dia menggeser kursi, lalu duduk di samping Aisya. Dia sempat menyesal, karena pernah membuat Aisya sakit hati. Namun ia pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
istri paling bodoh dan tolol cintya, mau aja dimaki ama orangtua pelakor.. tolol !! udah diurus malah dimaki...
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
klw ingin jdi istri sholeha gk kek gtu juga kali sintia.klw lbh bnyak skit hati lbih baik pisah
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
cihcintia ne lh ciri2 istri paling badoh,sudah tw disakiti msih bertahan juga,,hello,,laki2 bukan cuma satu cintai..msih bnyk tuh diluaran laki2 yg baik,yg bisah menjga hati dan prasaan instrinya...tinggalkan aja lh si bara.jdi wanita jgn bodoh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status