Share

Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan
Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan
Penulis: Dinda Cahyani

BAB 1 Naik Jabatan

"Selamat ya Ayra, kamu diangkat menjadi sekretaris bos," ucap teman-teman Ayra yang berada disatu divisi dengannya.

"Terima kasih untuk semuanya, dan terima kasih atas dukungan dan kerja sama kita semua" ucap rasa syukur Ayra.

Ayra sangat merasa sangat bahagia bisa diangkat menjadi seorang sekretaris karena yang dipikir Ayra adalah mendapatkan gaji yang lebih besar agar bisa dapat menutup mulut ibu tiri dan kedua adik tirinya yang selalu ribut meminta uang kepadanya.

Sekretaris lama yang bernama dewi memanggil Ayra keruangannya," Ayra ayo keruangan kamu yang baru,"

"Baik bu." Ayra mengikutinya keruangannya.

Dewi sekretaris Arthur yang sudah sangat lama bekerja dengan Arthur, namun kali ini Dewi harus resign karena sebentar lagi dia harus melahirkan anak keduanya, sebenarnya dari hamil anak pertama Dewi ingin resign, namun Arthur tidak pernah mengizinkannya dengan alasan tidak ada yang bisa menggantikan pekerjaan Dewi.

Namun kali ini Arthur harus melepaskan Dewi karena Dewi mengatakan ingin menjadi ibu rumah tanga dan menjadi seorang ibu yang baik untuk anak-anaknya dan suaminya, dia ingin full time berada di rumah untuk menjaga anaknya. Karena Arthur yang sudah sangat ingin sekali menjadi seorang ayah dia juga ingin merasakan hal yang sama dengan apa yang diucapkan Dewi.

Namun Arthur harus menelan pil pahit karena sudah tiga tahun pernikahannya, Dia dan istrinya belum juga dikaruniai seorang anak, apalagi istrinya selalu sibuk dengan sosialitanya Arthur sangat tidak suka, Awalnya Arthur mengizinkan istrinya Adelia untuk ikut arisan dengan teman sosialitanya karena istrinya mengatakan jenuh dirumah terus sampai akhirnya Arthur mengizinkannya, namun setelah Arthur mengizinkan Adelia ikut arisan dan berkumpul dengan teman sosialitanya Adelia selalu berpergian bahkan terkadang tidak ada waktu untuk Arthur.

"Ayra saya harap kamu bisa bertahan dengan sikap bos kita nanti ya, karena butuh kesabaran yang ekstra untuk menghadapinya, kamu tahu sendiri bagaimana sikap bos kita itu" pesan Dewi yan menjadi sekretaris lama.

"Iya bu, saya akan sabar menghadapinya, karena sikap seperti itu sudah menjadi makanan sehari-hari saya, malah menghadapi tiga orang sekaligus dalam sehari." 

"Kamu ini ada-ada aja, kebetulan hari ini bos tidak masuk karena lagi ada urusan, jadi saya akan memberi tahumu pekerjaanmu dan bagaimana menyikapi bos kita, kamu sekarang adalah sekretarisnya maka akan lebih sering berinteraksi dengan bos kita," 

"Baik bu Dewi, saya mohon bimbingannya," 

"Kamu tidak boleh datang terlambat, bos sangat tidak suka karyawan yang terlambat apalagi itu yang menjadi sekretarisnya , kamu harus merapikan ruangan bos dan menyediakan kopi di meja bos lima menit sebelum bos masuk keruangannya, kamu pasti sudah tahu jam berapa bos kita itu datangkan..."

Ayra menganggukkan kepalanya "Iya bu, saya sudah tahu bu,"

"Bagus, sekarang saya lanjut lagi, kamu harus berpenampilan sopan dan rapi karena bos tidak suka sekretarisnya seperti wanita penggoda dia juga harus menjaga perasaan istrinya, istri bos sangat posesif kepada bos, dia tidak akan terima jika sekretarisnya lebih cantik dan lebih seksi darinya," jelas Dewi.

"Apa bu! bagaimana bisa begitu? saya kan cantik dan seksi bu, apa istrinya akan menyuruh bos untuk memecat saya," kata Ayra dengan tingkat kepercayaan diri yang sangat tinggi.

"Kamu tenang aja, bos tidak akan memecat sembarangan karyawannya kalau tidak memiliki kesalahan, bos orangnya sangat profesional, tidak akan mencampuri urusan pribadi dengan pekerjaan." jelas Dewi.

"Tapi kamu sebisa mungkin harus menghindar dari penglihatan istrinya, karena istrinya sangat tidak suka jika sekretaris atau wanita lain sering-sering masuk ke ruangan suaminya." ucap Dewi kembali.

"Bagaimana bisa bu, saya harus menghindar, kalau ada berkas yang penting yang harus saya berikan kepada bos tidak mungkin saya menundanya," ucap Ayra yang semakin bingung dengan tingkah istri bosnya itu.

"Kalau kamu ada kepentingan kamu harus segera keluar dari ruangan itu setelah urusan kamu selesai," ucap Dewi.

Dewi menjelaskan kembali semuanya kepada Ayra dan memberikan schedule bosnya satu minggu kedepan dan bagaimana menyusun schedule untuk bosnya.

***

Arthur Wicaksana Raka saat ini sedang mengantarkan istrinya kedokter kandungan untuk memeriksa kembali kesuburan mereka.

"Bagaimana dok hasilnya?" tanya Arthur yang berharap ada mukjizat kali ini.

"Maaf pak, istri anda belum hamil," jawab dokter tersebut.

"Bagaimana bisa dok? semua dokter mengatakan jika kami berdua sehat, tidak ada yang bermasalah dengan kami berdua," cecar Arthur.

"Mas sudahlah, jangan marah dengan dokter, dokter gak tahu apa-apa, mungkin tuhan belum memberikan kita rezeki untuk memiliki anak." Adelia mencoba menenangkan Arthur yang setiap kali bertemu dengan dokter kandungan akan selalu mengamuk.

"Mas gak habis pikir Adelia, apa kesalahan mas sampai tuhan tidak memberikan kita kepercayaan untuk memiliki seorang anak, sudah tiga tahun kita menunggu kehadiran malaikat kecil di dalam sini," ucap Arthur mengusap perut Adelia.

"Sudahlah mas, kita harus bersabar lagi, lagi pula masih ada waktu untuk kita mencobanya lagikan," ucap Adelia yang mencoba menenangkan Arthur.

Mas pikir aku mau punya anak, tidak mas aku tidak mau punya anak, batin Adelia,

Aku masih ingin menikmati hidup yang tenang, senang-senang tanpa beban dan gangguan dari seorang anak apalagi aku tidak ingin tubuhku rusak karena harus hamil dan mempunyai anak, batin Adelia.

"Mas lebih baik kamu kembali ke kantor," usul Adelia.

Arthur menoleh melihat Adelia yang berada disampingnya sambil memijit bahu Arthur,"Memangnya kamu mau kemana?"

"Aku udah ada janji dengan teman-teman sosialita aku siang ini," jawab Adelia.

"Kamu ini selalu sibuk dengan teman sosialita kamu, tidak pernah lagi mengurus mas," marah Arthur.

Adelia merasa tak terima dengan ucapan Arthur, Adeliapun meninggikan suaranya" mas, aku dari awal sudah meminta izin kepada mas, dan mas sudah mengizinkan aku, kenapa sekarang mas malah mengatakan aku tidak pernah mengurus mas lagi, lagian mas kan bisa megurus diri mas sendiri,"

"Kamu ini..." Arthur mengangkat tangannya dan hampir saja mendarat dipipi mulus Adelia.

"Apa kamu mau tampar aku, aku sangat muak pertengkaran kita selalu ini-ini saja," desis Adelia dan pergi meninggalkan Arthur seorang diri.

"Kenapa kamu menjadi seperti ini Adelia, mas itu sangat mencintaimu, tapi kamu semakin tidak peduli dengan mas, kamu selalu mengurus sosialita kamu itu, dan tidak peduli dengan mimpi kita yang ingin mempunyai seorang buah hati" gumam Arthur.

Dengan langkah gontai Arthur pergi dari rumah sakit menuju mobilnya, Arthur berniat ingin menghabiskan waktunya dengan bekerja dan bekerja. Dan hari terburuk Ayra pun akan segera dimulai dari hari pertama Ayra menjadi seorang sekretaris dari bos yang Arogan.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
hermida yanti
sangat menarik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status