Share

PULANG KE RUMAH ALEX

"Tuan, saya telah berpikir. Sebaiknya, Anda tidak usah menikahi saya," ucap Aisyah.

Mendengar ucapan dari Aisyah, wajah Alex langsung suram. Aaron, sopirnya pun yang melihatnya jadi mengerdik ngeri.

"Kenapa?" tekan Alex benar-benar tidak suka. Secara langsung Aisyah telah menolaknya.

'Berani sekali wanita ini!' pikir Alex.

"Saya baru lulus SMA bahkan KTP pun belum ada. Saya takut, saya belum bisa menjadi istri yang baik untuk Anda. Lagi pula, Ayah saya telah memaafkan Tuan, begitu pun dengan saya," jelas Aisyah panjang lebar.

"Itu bukan alasan yang logis. Katakan saja yang sebenarnya."

Sungguh wajah Alex benar-benar tidak enak dipandang sama sekali, tapi Aisyah tidak menyadari perubahan mimik wajah Alex. Alex begitu tidak suka dengan penolakan Aisyah kepada dirinya.

"Maaf, saya tidak mencintai anda," telak Aisyah.

Baru kali ini ada yang menolaknya, membuat harga dirinya seperti turun ke dasar tanah yang paling dalam.

"Tapi sayangnya, saya sudah berjanji akan menikahimu," ucap Alex tersenyum smirk. "Hal pantang bagi saya tidak menepati janji."

"Tapi, Tuan...."

"Alex. Panggil aku Alex."

Alex melanjutkan. "Ingat, permintaan terakhir ayahmu. Kamu mau menolaknya dan membuat Ayahmu sedih di atas sana?" kata-kata Alex membuat Aisyah terdiam.

Alex tersenyum tipis hampir tidak terlihat.

Suasana kembali hening. Sampai akhirnya mobil memasuki sebuah perumahan mewah di perbukitan. Mobil itu terus melaju, lalu berhenti di sebuah rumah paling besar di sana.

Aisyah terbengong melihat sebuah rumah bak istana dengan bergaya Eropa.

"Ini rumahku," ucap Alex.

"Tapi, rumahku bukan di sini. Antar saja aku pulang ke rumahku," cicit Aisyah.

Alex mendengus. "Mulai hari ini, kau akan tinggal di sini karena besok kita akan menikah," ucap Alex dengan dingin.

" Me.. meni.. kah.. dan besok?"ucap Aisyah dengan terbata-bata. Padahal belum ada satu hari ayahnya pergi.

"Kenapa? Apa kau tidak mau mengabulkan permintaan terakhir Ayahmu?" lagi-lagi Alex mengingat kan membuat Aisyah tidak bisa berkata kata.

Aisyah menggeleng. "Bukan begitu maksudku"

"Lalu?" Alex menatap Aisyah dengan tajam, sehingga membuat Aisyah menundukkan kepalanya. Ia merasa takut aura Alex sangatlah kuat menurut nya.

"Apa karena cinta lagi?" tebak Alex.

Aisyah mengangguk. "Aku tidak mau menikahi laki-laki yang tidak mencintaiku atau aku yang tidak mencintainya," jelas Aisyah.

"Cinta akan datang seiring berjalannya waktu," jawab Alex yang terkesan datar. "Masuklah dulu kita bisa bicarakan nanti."

Mood Alex benar0benar buruk sekarang.

Baru kali ini ada wanita yang tidak mau menikahi Alex Appolios Anderson, pria yang mapan dan tampan. Ia hampir dikatakan dengan manusia ciptaan Tuhan yang sempurna. Tidak ada ke kurangan apa pun, harta tahta semua ia miliki. Wanita pun berlomba-lomba ingin mendekati Alex.

Tapi, wanita ini dengan lancang menolak tuan besar ini. Benar-benar wanita yang menarik.

Begitu Alex dan Aisyah turun dan masuk ke rumah, para pelayan berbaris berjejeran, Mereka menyambut Sang tuan muda mereka yang telah datang.

"Selamat datang kembali, Tuan muda!" ujar para pelayan dengan sopan dan hormat.

Sebenarnya para pelayan terkejut, Tuan muda mereka datang membawa seorang wanita untuk pertama kalinya ke mansion ini. Rumornya,  Tuan mereka tidak pernah dekat dengan wanita satu pun kecuali nenek lampir yang selalu berusaha mendekatinya. Wanita yang tidak tahu malu, meskipun sudah dicampakkan berkali-kali.

"Dengar semuanya! Wanita di sampingku akan menjadi Nyonya di rumah ini. Jadi, jangan ada yang berani macam-macam atau kalian akan tahu akibatnya!" ucap Alex dengan lugas dan lantang.

"Selamat datang, Nyonya!" hormat mereka langsung kepada Aisyah.

Aisyah merasa kikuk dan hanya mengangguk-anggukkan kepalanya dengan sopan. ia tidak tahu harus bagaimana.

"Pelayan Han bawa dia ke kamar utama," perintah Alex.

Pelayan Han kaget dengan penuturan dari Alex. Bukankah kamar utama adalah kamarnya sendiri?

Ia ingin mengajukan pertanyaan, tapi tidak berani. Ia akut dikatakan lancang dan nyawanya yang akan melayang.

"Baik, Tuan. Mari, Nyonya ikuti saya." ucap Han dengan sopan.

Aisyah mendelik mendengar panggilan Alex yang menurutnya sama sekali jauh dari kata sopan. Padahal Han sudah wanita berumur bahkan ingin memerintahkan sangatlah arogan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status