Share

BAB 22

"Kamu tidak pantas memiliki rasa itu," ucap Aksa tepat di depan mata Lara.

Laki-laki itu menarik tubuhnya menjauh, berdiri membelakangi Lara. Tubuh Aksa berdiri tegak, menutupi lampu temaram satu-satunya pencahayaan di ruangan ini. "Kamu gila, Lara!" hardik Aksa kesal. Suaranya menggelegar, menyiksa pendengaran siapapun yang mendengarnya.

Dada Aksa bergerak naik turun, mengisi kekosongan oksigen yang tiba-tiba menyusut di sekitarnya. Mendengar Lara menyimpan rasa, Aksa merasa jijik pada dirinya sendiri. Berani-beraninya Lara jatuh cinta? Seorang pelacur tidak akan pernah mendapatkan hati tuannya, seharusnya seperti itu hubungan keduanya berjalan.

"Maaf," ucap wanita itu pada akhirnya.

Aksa mendengar suara pergerakan di belakang tubuhnya, Lara sedang membenahi pakaiannya yang sudah koyak bagian atas.

”Enyahkan perasaan tololmu itu," titah Aksa, masih dengan intonasi suara rendah yang syarat akan kemarahan.

"Perasaan ini ... tidak dalam kendali saya."

"Bulshit! Setidaknya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status