All Chapters of Pendekar Pedang Naga: Chapter 211 - Chapter 220
310 Chapters
Dosa Besar 2
Prabu Wusanggeni melihat dua orang lelaki membawa sabit lari dari kejauhan. Dia segera membuka portal ilusi dan menyelamatkan teman-temannya yang loncat dari lantai lima.“Syukurlah kita selamat. Hampir saja kita ketahuan pihak penginapan, bisa tercemar nama perguruan.” Seorang pemuda mengusap peluh yang sudah memenuhi jidatnya.“Tidak hanya perguruan kita yang tercemar, berita ini akan menjelek-jelekkan nama Ikatan Pendekar Nusantara. Kondisi darurat tidak bisa membenarkan kejahatan semacam ini. Harusnya kita menolak, tapi aku tidak bisa.”“Kau benar, kejatahatan ... selamanya tidak bisa dibenarkan.”Prabu Wusanggeni menenangkan tiga temannya yang berdebat. Dia segera memimpin delapan orang itu pergi ke tempat persembunyian yang ada di peta.Mereka menyandera si peternak sampai dia mau menunjukkan resep pakan dan persilangan itu.Plak!Plak!Dua tamparan berhasil membangunkan peternak merpat
Read more
Membuka Topeng
“Jadi merpati itu bukan merpati sembarangan, Guru?” Barok coba memastikan hal yang masih menghantui pikirannya.“Lebih tepatnya merpati langka ... walaupun kau berhasil mendapatkan resep pakan dan persilangan dari si peternak, presentasi gagalnya masih sangat tinggi. Ki Seno termasuk orang yang beruntung karena berhasil menetaskan dua telur merpati itu tanpa kecacatan apapun.”Asoka datang tepat saat mereka semua selesai membahas cerita merpati percik api, dia mengeluh punggungnya sakit. Efek racun itu belum sepenuhnya hilang dan Asoka harus istirahat satu malam lagi sebelum berangkat menuju puncak gunung.Dua hari lamanya Asoka hanya berbaring di atas ranjang. Sesekali dia melihat proses latihan murid-murid padepokan, memberi nasehat pada mereka, hingga turun tangan langsung memberi arahan jika ada gerakan yang menurutnya kurang akurat.Fahma yang sudah benar-benar pulih, menyuapi kakaknya dengan sangat telaten. Dia juga yang mera
Read more
Jurus Medis Terlarang
Mengetahui ada cahaya putih yang terpancar dari saku celana Asoka, murid-murid meneriaki Raden Kusuma dari kejauhan.“Dia berbahaya, Guru!”“Cahaya putih itu bisa membunuhmu jika kau tidak berhati-hati!”“Guru, kami mohon jangan nekat mendekati cahaya itu ... kami masih butuh bimbinganmu. Kami masih jauh dari kata hebat.”Raden Kusuma hanya tersenyum dari kejauhan. Dia tahu, cahaya putih itu tidak berbahaya.Tangannya menggapai saku belakang celana Asoka, lantas menggenggam batu kecil itu hingga cahaya putihnya redup.Berjalan menuju aula padepokan, Raden Kusuma mendekatkan mustika itu ke tangan Barok yang sedang melakukan jurus penyembuhan.“Gunakan jurus Tapak Teratai Putih untuk menyembuhkan gadis itu. Fahma di ambang batas kematian. Urusan Asoka, kau tidak perlu memikirkannya. Dia hanya pingsan karena racun yang dia dapat saat bertarung melawan siluman macan putih.”“Gur
Read more
Benarkah Dia Masih Hidup?
Hampir satu jam Raden Kusuma bercerita tentang hal-hal unik yang berkaitan dengan Ki Langkir Pamanang dan Ki Seno Aji, terutama tentang mustika merah yang ditanam dalam diri Asoka.“Kau pasti penasaran kenapa aku bisa tahu kalau kau punya mustika merah?” Tanya Raden Kusuma sambil tertawa pelan.“Mmm, tidak. Kenapa aku harus penasaran?” tanya Asoka polos.Cpak!“Bodoh, jawab saja iya! Kau ... selalu saja membuat orang kesal!” Gatra tiba-tiba keluar dan memukul kepala Asoka.Raden Kusuma yang memiliki mata batin, seketika tertawa keras melihat Gatra emosi sebab perilaku Asoka. Murid-murid lain yang tidak memiliki mata batin, melongo penasaran. Apa yang menyebabkan pemuda itu merintih? Kenapa juga Raden Kusuma tertawa?Pendiri padepokan memilih diam dan tidak memberitahu murid-murid lain tentang roh mustika yang bersarang di dalam tubuh Asoka.Desas-desus masih terdengar nyaring di sekitar lingkar dudu
Read more
Unsur Utama Pendekar
Matahari terbit cerah pag itu, cahayanya menerpa beberapa murid Padepokan Ajisaka yang sedang melatih kelenturan kaki di dekat aula padepokan.Raden Kusuma mengawasi muridnya sejenak, lalu dia pergi ke gubuk.Asoka diberitahu Raden Kusuma bahwa mata Fahma harus segera ditutup karena akan sangat berbahaya jika dibiarkan. “Sekte Tengkorak Merah tahu keberadaan Fahma. Aku yakin, anggota sekte menyusun rencana khusus. Mereka sangat menginginkan mata itu.”“Apapun demi kebaikan Fahma,” balas Asoka.“Upacara tersebut dilaksanakan minggu depan. Fahma harus disucikan lebih dulu dengan air rendaman bunga sembilan rupa. Dia tidak boleh makan daging sebagai syarat utama agar penyucian itu berjalan lancar.”“Lalu aku bagaimana? Cahaya hijau Fahma pernah merobek sisi kanan bahuku. Apa aku juga harus menjalani upacara penyucian?” Asoka menunjukkan bekas luka yang dia dapat karena mata kiri Fahma.“Diri
Read more
Masa Lalu Barok
Hari-hari Asoka dilalui di padepokan. Sedikit banyak dia berlatih cara menyembuhkan luka kepada Barok dan murid-murid padepokan lain.Ketika mereka berlatih, Raden Kusuma memberi arahan khusus kepada Fahma tentang kegunaan mata kirinya dan bagaimana cara mengendalikannya. Tak hanya itu, Raden Kusuma juga menjelaskan efek samping kalau kekuatan mata itu digunakan secara berlebihan.Sampai empat hari lamanya, kekuatan penyembuhan milik Asoka sudah meningkat pesat. Belum lagi, api penyembuh Gatra juga berpengaruh terhadap pesatnya perkembangan latihan Asoka.Api biru Asoka yang awalnya hanya dianggap sebagai api amplifi dua, sekarang naik tingkat. Asoka bisa mengendalikan api biru amplifi empat yang dalam hal ini bisa digunakan untuk menyembuhkan luka robek daging atau keracunan biasa.“Kau hebat sekali, Soka, bisa menguasai teknik dasar Teratai Putih hanya dalam waktu empat hari.” Barok memuji Asoka, dia masih belum percaya ada pemuda se-berbaka
Read more
Ilmu Kebatinan
Matahari berangsur-angsur turun dan langit mulai gelap. Sebentar lagi hutan Babel dikuasai bangsa siluman.Konon bilamana pendekar tidak keluar dari perbatasan hutan saat matahari terbenam, mereka akan menghadapi ratusan siluman yang berburu darah hewan-hewan buas.Tidak ingin membuat khawatir orang-orang padepokan, keduanya bergegas pergi dan kembali ke padepokan.Di sana, Raden Kusuma tahu kalau Barok membuka sedikit identitasnya. Entah bagaimana pria itu tahu, atau mungkin dia bisa mendengar apa yang tidak orang lain dengar.Sang Guru minta keduanya masuk ke dalam rumah.“Fahma bagaimana, Paman?” tanya Asoka, dia khawatir akan keadaan adiknya.“Dia sudah akrab dengan beberapa murid lain. Tidak ada yang perlu dirisaukan. Lagian, mereka sudah tahu tentang mata kiri Fahma.”Ketiganya sudah berada di dalam rumah Raden Kusuma di sisi kanan padepokan. Aura yang berbeda terpancar dari dalam sana. Gatra sedikit mera
Read more
Asoka Menghilang
Hari ini ritual penutupan mata aneh Fahma dilakukan.Puluhan jenis herbal dan dua mustika digunakan untuk membantu proses. Sifatnya hanya sementara mengingat tujuan utama Asoka adalah menemui seorang tabib sakti yang tinggal di puncak gunung.Mustika Kawah Welirang sudah dipegang Raden Kusuma, sementara Mustika Teratai Putih masih ada di tangan Asoka.Pemuda itu belum kunjung kembali setelah beberapa jam keluar menuju hutan. Raden Kusuma cemas. Tanpa mustika yang dipinjam Asoka, dia tidak bisa melakukan ritual penutupan mata.“Sodikin, kemari ... tolong panggil Barok dan Gino, aku ada keperluan dengan mereka,” pinta Raden Kusuma.Murid-murid padepokan yang kala itu sedang melatih gerakan telapak kawah, segera berkumpul di tengah aula. Raden Kusuma minta agar mereka menjaga Fahma karena Barok dan Gino mendapat perintah untuk mencari AsokaEmpat jam pencarian dilakukan.Barok menyusuri area luas yang dicurigai jadi tempat la
Read more
Portal Gaib
“Barok, ikut aku. Sementara yang lain, bentuk perisai energi untuk melindungi padepokan ini, terutama di sekitar aula. Fahma adalah prioritas kalian. Banyak yang ingin memanfaatkan kekuatan mata Fahma untuk hal buruk. Jangan ragu mengorbankan nyawa demi gadis itu!”“Baik, Guru!” Semua menjawab kompak.Raden Kusuma dan Barok menyusuri bagian Barat hutan. Beberapa siluman sudah mengintai, tapi aura putih yang memancar dari tubuh Raden Kusuma membuat mereka tidak berani mendekat.Dahulu, pertapa tua itu sempat melakukan eksperimen dengan cara memakan merpati yang menghasilkan aura pancasona.Ki Seno Aji dan Pangeran Kamandanu tidak mau ambil resiko, mereka coba melarang Raden Kusuma, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Raden Kusuma terlanjur menghabiskan daging merpati yang dia bakar sendirian di tengah hutan.Tiga hari setelah kejadian itu, tubuh Raden Kusuma mulai mengembang. Perutnya makin lama makin membesar. Mulai timbul b
Read more
Bocah Semprul
Raden Kusuma menyuruh Barok terus bertahan di balik perisai energi. Mereka berdua akan bertahan bagaimanapun kondisinya.“Benarkan kuda-kudamu, siluman kera itu setara dengan dua orang pendekar langit tingkat akhir. Lengah sedikit mereka bisa hancurkan perisai energi putih yang kau buat. Ingat, hutan ini tidak memiliki siluman lemah. Mereka semua kuat!”Mengalahkan mereka sebenarnya hal mudah bagi Raden Kusuma, tapi dia menjaga adab sebagai tamu di hutan Babel. Para siluman itu sudah tinggal lebih lama dari pada dirinya yang baru beberapa dekade.“Ingat, Barok, kita tidak boleh melukai mereka kecuali keadaan sudah terlampau darurat. Biarlah mereka melukai kita. Selagi masih bisa bertahan, jangan pernah menyerang mereka. Kita baru boleh menyerang hanya saat kita ada di ambang kematian.”“Baik, Guru!” Barok membalasnya dengan anggukan.Siluman kera maju lebih awal. Dia berlari dan meloncat kencang. Dua tangannya di
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
31
DMCA.com Protection Status