All Chapters of ARE YOU DONE, MY DEAR?: Chapter 21 - Chapter 30
93 Chapters
DUA PULUH
Seluruh keluarga Kinara dan Fumiko berkumpul di ruang tamu, bahkan ibu kandung Adelio sudah duduk santai bersama ibu-ibu lainnya. Begitu melihat Kinara dengan wajah berantakan dan make up hancur karena sering digosok untuk menghapus air mata, para ibu-ibu menjadi gempar."Nara, astaga. Kenapa kamu pulang-pulang matanya bengkak?" tanya mama Kinara bersama lainnya mengerumuni Kinara dengan khawatir.Ibu Adelio memukul dan mencubit putranya. "Apa yang kamu lakukan pada, Nara?"Adelio berusaha menghindar. "Bu, ini bukan salah Ade, ini gara-gara Adit."Emiko menatap khawatir Kinara. "Apa yang dilakukan Adit kepadamu, Nara?"Kinara menggeleng sedih. "Tidak apa tante, Nara masih bisa mengatasinya.""Nenek, apakah ini sudah selesai?" Edward bertanya ke ibu Adelio.Adelio belum siap beritahu ke ibunya. "Ibu, ini-""Tadinya ibu bingung, kenapa Emiko membawa ibu ke rumah Fumi. Ternyata memang ada konspirasi disini, bukankah kalian sudah berpisah? Bagaimana caranya bisa memiliki anak?" Ibu Adelio
Read more
DUA PULUH SATU
Kinara berkaca di depan cermin, sudah beberapa hari ini berat badannya naik karena sering dicekoki makanan dari berbagai pihak, ibu Adelio bahkan hampir setiap hari memasak makanan favoritnya, mengalahkan mama Kinara yang mulai sibuk dengan aktifitasnya.Kinara mendecak begitu mencubit gumpalan lemak di perut. "Kalau begini, aku bisa jelek." Keluhnya."Itu karena mama banyak makan sama tidur." Kata Kenzi yang mendekati Kinara dengan berjalan sedikit oleng.Kinara memeluk Kenzi. "Bagaimana dengan treatmentnya?""Ini Kenzi mau kesana sama nenek, mau salim." Kenzi mencium tangan Kinara."Hati-hati ya."Kenzi mengangguk lalu keluar kamar Kinara dan bergandengan tangan dengan mama Kinara."Sudah salim?"Kenzi mengangguk antusias.Bella dan Edward yang duduk di ruang tamu bersama Daichi dan Yuka segera mendekati Kenzi.Bella memeluk pinggang Kenzi. "Kakak, semangat kak."Edward mengangguk ke Kenzi.Daichi menggeleng. "Kenzi hanya ke rumah sakit beberapa jam, malam sudah pulang. Kenapa kalia
Read more
DUA PULUH DUA
Adelio tidak berhenti bersin lalu berkomentar. "Siapa yang bergosip di belakangku?""Tunangan kamu?"Adelio menatap tajam Reza. "Tolong ya, mulut dijaga."Reza menaikan sudut bibir lalu menuang balok gula di kopi. "Bagaimana kabar mantan tunangan dan tunangan kamu?"Adelio memutar bola matanya. "Berisik."Alex tertawa. "Apakah kamu sudah membuang tunangan kamu?"Adelio mendecak. "Aku tidak mengerti konsep tunangan di keluargaku, harusnya kedua pasangan bertemu lalu bertukar cincin. Nah ini, yang datang hanya ayahku saja dan aku tidak memakai cincin sama sekali kecuali cincin saat bersama Nara."Bryan melihat jari-jari tangan Adelio yang dipamerkan dan berkomentar dengan nada sarkas. "Bagus, jari kamu sangat lentik."Adelio memutar kepalanya dan bertanya ke Bryan. "Bagaimana dengan calon istri kamu yang berusia tiga puluhan itu? Apa dia masih perawan?"Bryan melempar buku ke Adelio. Adelio berhasil berkelit sambil memeluk Reza. "Tolong aku, bapak pedofil."Reza mendorong kepala Adelio
Read more
DUA PULUH TIGA
"Kenzi, boleh nenek tanya?"Kenzi yang kakinya sedang diperiksa dokter, mengangkat kepalanya. "Ya, nenek.""Salah satu kaki Kenzi bengkok sejak lahirkan?""Iya.""Kenzi pernah dengar cerita dari mama atau siapapun soal sakit Kenzi?"Kepala Kenzi menggeleng. Mama Kinara jongkok di samping kursi roda Kenzi. "Kenzi pernah lihat mama merokok atau konsumsi obat?"Kenzi menggeleng.Donny yang berdiri di belakang istrinya membaca rekam medis sang cucu. "Perawatannya sudah bagus, Kenzi juga sudah operasi untuk koreksi kaki belakang, metode ponseti dan prancis juga sudah dilakukan. Usia Kenzi delapan tahun jadi harusnya sudah sembuh karena Kinara sudah mengobati dari bayi.""Memang secara fisik, kakinya terlihat sembuh tapi mungkin ini berhubungan dengan syaraf kakinya. Kenzi, ini sakit?" Hendra menekan jempol kaki kanan dan kiri bergantian. Kenzi menahan sakit dan mengangguk.Hendra memperhatikan ekspresi wajah Kenzi lalu mencubit keras kakinya. "Tidak menangis?"Kenzi menggeleng.Donny dan
Read more
DUA PULUH EMPAT
Adelio pulang ke rumah dengan langkah gontai dan pikiran bimbang, ibu Adelio yang menangkap keanehan anaknya mengikuti dari belakang.Adelio membuka kamar dan menjatuhkan diri di tempat tidur, wajahnya dibenamkan ke bantal. Ibu Adelio yang sakit hati, duduk di samping tempat tidur dan membelai kepala putranya. "Ada apa? Kamu bisa bicara ke ibu."Adelio menggeleng pelan."Adelio, apa ini soal Nara dan anak-anaknya?"Tubuh Adelio membeku.Ibu Adelio menghela napas. "Ada apa nak, coba cerita ke ibu. Siapa tahu ibu bisa membantu."Kepala Adelio bersandar di paha ibunya lalu mulai cerita permasalahan Kinara, sang ibu hanya diam mendengarkan, hatinya serasa tercabik-cabik. Masalah Kinara jauh lebih berat dari dirinya."Ade ingin menikahi Nara.""Bukan hanya karena kasihan?" tanya ibu Adelio."Ade cinta Nara, Ade tidak bisa melepasnya."Ibu Adelio memahami obsesi anaknya. "Ade, sebelum kamu melakukan itu... sembuhkan dirimu dulu."Adelio memutar kepalanya dan mendongak, menatap langsung mat
Read more
DUA PULUH LIMA
Adelio tersenyum sedih. "Aku tidak akan mengatakannya sekarang, silahkan istirahat, ayah."Ayah Adelio berontak, berusaha lepas dari cengkraman kedua satpam sementara Adit dilumpuhkan kedua body guard hingga duduk bersimpuh. Ketiga wanita menjerit ketakutan.Adelio menendang perut Adit dengan keras. "Argh!" jerit Adit.Ayah Adelio yang melihat itu menjadi marah. "ADELIO!"Cynthia meraba pisau buah di atas meja, belakang punggungnya.Adelio tertawa. "Ayah marah saat aku menendang Adit, apa ayah tidak marah saat aku di perlakukan kasar oleh mereka?""Jangan mengada-ada, Adelio. Hidup Adit tidak seberuntung kamu, sejak lahir dia harus bertahan hidup sementara kamu terlahir normal dan kaya bahkan ayahku memberikan warisannya kepadamu.""Apakah itu yang membuat ayah benci padaku? Masalah warisan?" tanya Adelio."Adelio, jangan berani menghina ayahku!" teriak Adit."Dia memang pantas menjadi ayahmu," sinis Adelio."JANGAN SENTUH SUAMIKU!"Arka dan Reza dengan sigap lari mendekati Adelio,
Read more
DUA PULUH ENAM
Apa yang menyakitkan dari cinta adalah pengorbanan, satu paket yang tidak bisa diutak atik oleh pemilik. Jika pengorbanan tidak berharga maka cinta tidak ada apa-apanya.Pasangan yang saling menyakiti tanpa sadar dari perasaan berkorban, menghasilkan korban yaitu anak-anak. Tanpa sadar orang-orang dewasa bertindak menjadi korban tanpa memahami perasaan anak.Padahal anak-anak tidak ingin melihat wajah sedih salah satu orang tuanya, buat apa bertahan jika kita hidup bersama orang gila?Begitulah yang dirasakan Edward sekarang ketika berdiri di depan pintu kamar kelas 1. Body guard berjaga tidak jauh dari kamar supaya tidak menarik perhatian orang-orang, cctv pun dipasang di dalam kamar.Edward yang mendengar ayah kandungnya terluka dari Daichi, segera keluar dari sekolah dan pergi bersama Daichi. Tapi yang terjadi malah tanpa sengaja melihat pemandangan menyebalkan.Adit memeluk pinggang Cynthia sementara Cynthia berusaha menghibur Adit. Rentetan sumpah serapah menghina mamanya keluar
Read more
DUA PULUH TUJUH
Mama Kinara melihat kursi roda cucunya tergeletak di kamar keluarga tiri Adelio.Dua satpam dengan ketakutan memperbaiki posisi kursi roda.Mama Kinara menatap Adit. "Kenapa kamu tendang kursi roda anak kamu?"Adit tertawa. "Anda siapa? jangan suka ikut campur masalah orang."Mama Kinara yang memakai jas putih, melepas stetoskop dan masukan ke dalam saku jas. "Saya mama Kinara."Cynthia dengan cepat menoleh. "Apa?"Mama Kinara menaikan salah satu alisnya. "Terkejut? jauh lebih baik dari anak PNS yang kalian banggakan, bukan? Saya punya saudara yang juga PNS tapi tidak sesombong kalian, tingkat berapa orang tua kamu?"Cynthia terbata-bata. "Tingkat... itu..."Adit menghalangi pandangan mama Kinara. "Jangan bohong, selama ini Kinara tidak pernah cerita mengenai keluarganya.""Oh, tentu saja. Kami tidak setuju dia mengejar kamu. Jadi dia lebih suka memutuskan hubungan dengan kami." Mama Kinara melipat tangan. "Ternyata dia mengejar pria brengsek."Maya menunjuk mama Kinara. "Kamu berani
Read more
DUA PULUH DELAPAN
"Apa? Kenzi di rumah kamu?" tanya Adelio tidak percaya.Kinara yang tertidur di tempat tidur Adelio, membuka mata begitu mendengar nama anaknya. "Kenzi?"Adelio menepuk lembut kepala Kinara. "Ya, nanti aku suruh orang kesana."Kinara menjadi cemas sekaligus marah.Adelio menutup sambungan telepon. "Anak-anak ada di rumah temanku, katanya mereka kabur gara-gara Kenzi tersinggung dengan ucapan Adit."Kinara menatap rumit Adelio. "Entah kenapa aku merasa, hal yang berhubungan dengan Adit tidak sesederhana itu."Adelio tidak bisa membantah."Anak-anak di rumah teman kamu yang mana?""Bryan, dia punya bisnis hotel juga tapi sekarang istrinya yang urus.""Istrinya itu si Vera, kan?""Ya, kamu mengenalnya?""Aku pernah bertemu beberapa kali, tidak ada yang spesial."Adelio mengangguk mengerti. "Oh."Hening.Kinara memiringkan kepalanya. "Jadi, kapan kamu lamar aku?"Adelio terbelalak. "Kamu, bagaimana..."Kinara turun dari tempat tidur. "Tadi memang aku sedih mengingat masa lalu, setelah dip
Read more
DUA PULUH SEMBILAN
'Apa kalian sudah melihat i*******m Kinara?''Hahahaha, dia hanya bermain drama. Perempuan mata duitan sepertinya mana bisa berpisah dengan Adit kecuali dia dapat gadun baru.''Hah? Seriusan?''Iyalah.''Masa sih? Kan Kinara sudah punya tiga anak.''Justru karena punya tiga anak itu dia makin semangat cari gadun, kalau ditinggal Adit, dia bisa apa?''Hei, apa kalian tidak keterlaluan? Boleh kita bela artis kesayangan tapi bukan berarti menertawakan kehancuran rumah tangga wanita lain. Biar bagaimanapun Adit masih resmi menikah dengan Kinara.''Apa kamu orang baru atau hanya lewat? Kalau benar, pantas saja. Orang yang tidak tahu apa-apa lebih baik diam saja!''Yang diatasku benar, Kinara sudah menghancurkan hubungan Adit dan Cynthia sampai mereka berdua punya anak di luar nikah, apa yang terjadi pada Kinara adalah hukum karma.''Apa yang dia tabur, itulah yang dia tunai.''Secara tidak langsung kalian membenarkan hubungan yang tidak sehat, aku ingat waktu itu di depan wartawan Adit memi
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status