All Chapters of Pembalasan Pelayan Kaya Raya: Chapter 121 - Chapter 130
186 Chapters
Berita Panas
"Yeah. Aku sudah mendengarnya dari rekaman. Kerja bagus, Kei. Segera temui Raffael dan atur waktu untuk penandatanganan." Visha melirik ke arah Javier sambil mengangkat ibu jarinya. Wanita itu memberi kode bahwa semua berjalan dengan baik dan lancar. "Baik, Nona Visha. Akan segera saya kabari lagi."Setelah selesai bicara dengan Keinan, Visha menatap Javier yang sudah duduk di seberang mejanya. "Saya juga sudah menyerahkan bukti-bukti terkait penggelapan uang perusahaan Adinata dan keterlibatan Gregorry dalam pencucian uang." Javier melaporkan progres tugas yang menjadi bagiannya.Visha mengangguk menerima laporan itu lalu berkata, "Kita akan mengabari pihak berwajib untuk meringkusnya di saat yang tepat."***Sesuai dengan waktu yang ditetapkan kedua pihak itu—Adinata Grouo dan Viensha Ltd, Raffael hari ini dijadwalkan bertemu dengan Keinan, untuk membahas detail mengenai proses akuisisi perusahaan. Tentu saja, sebagai petinggi mereka hanya tahu beres. Staf divisi legal yang aka
Read more
Tebak-Menebak
'Perceraian ya? Aku saja sudah tidak peduli lagi dengan hidup pernikahanku,' batin Raffael sambil memilih beberapa pakaian yang nampak mewah untuk sang ayah—Gregorry Adinata.Pertanyaan ibunya tadi, masih terngiang di kepala. Febriella sepertinya sedang ketakutan karena tidak tahu apa yang menjadi keputusan Gregorry atas dirinya. Hal paling normal yang mungkin dilakukan Gregorry adalah menceraikan Febriella, atas perselingkuhannya.'Tapi, Mama juga memberinya keturunan, yaitu aku. Hanya saja, aku bukan keturunan aslinya,' batin Raffael mulai bingung dengan pemikirannya sendiri.Sang ibu memang sudah menjelaskan alasannya melakukan semua itu. Tapi entah kenapa Raffael belum bisa mempercayainya. Karena semua cerita Febriella sama persis dengan apa yang sudah diutarakan Darvis hari itu.Seperti cerita yang sudah disusun sebelumnya. 'Apa aku harus pakai ancaman, supaya Papa tidak menceraikan Mama? Berita itu bisa saja membuatnya—ah, padahal aku masih dianggap anak olehnya. Aku tak pun
Read more
Sang CEO Pusat
"Tolong ambilkan jas-ku, Raffa." Gregorry berujar sambil mematut dirinya di cermin panjang yang memperlihatkan penampakan keseluruhan tubuhnya. Wajah angkuh itu sudah semakin terlihat layu. Mungkin karena stres berkepanjangan, beberapa minggu terakhir ini.Di sela waktu yang tidak banyak itu, tiba-tiba Gregorry bertanya pada putranya, "Apa ibumu baik-baik saja?"Gregorry tahu, kalau Raffael mengambil semua pakaian ini dari rumah mereka, pasti putranya itu sudah bertemu dengan Febriella—istrinya.Sementara Raffael sedikit terkejut, karena ia tidak menyangka sang ayah akan mempertanyakan ibunya."Mm ... Mama ... sedang menangis saat kemarin aku pulang. Rumah kosong, tidak ada ART lain. Hanya Adin saja." Raffael menjawab singkat. Ia masih menimbang-nimbang, perlukah memberitahu sang ayah mengenai kepindahan Febriella ke rumahnya.Kemudian Raffael memutuskan untuk menambahkan saja apa yang sudah diceritakan Febriella padanya."Istri Darvis menghujat Mama habis-habisan di media sosial. K
Read more
Si Tebal Muka
"K—Kau—""Halo! Senang akhirnya bertemu dengan CEO Adinata Group. Saya Navisha Cavallo, CEO Viensha Ltd Italia," sapa Visha sambil tersenyum lebar. Kemudian ia memilih duduk di samping Javier. Pria kekar itu terlihat seperti akan mengamuk detik berikutnya. Jadi, Visha berpikir untuk ada di sampingnya, menenangkan."Na—navisha Cavallo?!" tanya Gregorry yang jelas tahu siapa Cavallo."Beliau adalah putri tunggal Tuan Luca Cavallo." Javier menambahkan sambil mendengkus geli.Gregorry hendak bicara lagi, tapi Raffael mencoba menahan sang ayah untuk tidak melanjutkan percakapan itu. Walaupun Raffael sendiri kesulitan memproses apa yang sedang terjadi saat ini di hadapannya.Tapi satu hal yang ia yakini. Kalau mereka menghentikan proses akuisisi hari ini, Adinata Group akan menghadapi kebangkrutan esok.Tidak mudah mencari perusahaan atau pribadi yang mau mengambil alih perusahaan yang sudah bangkrut dan juga terkena skandal besar seperti ini.Raffael dan Gregorry benar-benar tidak punya
Read more
Bukan Getaran Cinta
"Wah ... bahkan kalian melakukan tindak pidana," ujar Visha, bermaksud mencibir tentunya.Raffael mengepalkan tangannya. Ia jelas bisa menebak siapa dalang di balik kedatangan penyidik, tepat saat ayahnya keluar dari rumah sakit."Apa ini tujuanmu, membuat Papa keluar dari rumah sakit untuk ditangkap?" Raffael mengajukan pertanyaan dengan nada pelan. Sekuat tenaga Raffael menahan amarahnya, karena masih berpikir ia dan Visha bisa memperbaiki hubungan mereka ke depannya.Tapi Visha mendengus geli melihat Raffael yang jelas marah, tapi masih berusaha menyembunyikannya di balik senyum manis yang memuakkan. "Hm? Apa pemahamanmu kurang, soal siapa-siapa saja yang berhak menandatangani dokumen akuisisi?" sindir Visha sambil memutar bola matanya.Raffael mengelak, "Tapi tidak harus CEO. Yang disebutkan dalam anggaran dasar—""Well, aku tidak mau tahu. Dan lagi, beliau sudah tanda tangan, kan? Perdebatan ini sudah tidak ada gunanya, Pak Raffael," potong Visha. Wanita itu segera merangkul l
Read more
Temani Aku, Javier
"Aku tak apa, Jav. Hanya menahan marah." Visha menggenggam tangan Javier semakin kencang, seolah itu adalah cara untuk melepaskan kekesalan yang tersisa, setelah menghadapi wajah tembok Raffael."Nona mau bertemu dengan penyidik-penyidik itu sebelum pulang?" tanya Javier menawarkan. Tapi Visha menggeleng. "Aku mau pulang saja, Jav. Semua sudah selesai."Javier mengangguk sambil melanjutkan langkahnya menuju lift. Kemudian ia berkomentar, "Balas dendam ini terlalu baik hati, Nona. Kau tidak sekalian menghancurkan tempat tinggal mereka?"Visha terkekeh. Ia kemudian menjawab, "Rencanaku memang sudah selesai, Jav, tapi dampaknya baru akan dimulai."Javier mengerutkan dahinya, tidak paham.Kemudian Visha menambahkan, "Mereka pikir rumah itu bisa bebas dari penyelidikan? Mereka salah besar. Sekarang giliran para penyidik bertindak sesuai hukum, bukan? Aku sudah memberikan semua bukti."Javier mengangguk berkali-kali, memahami ucapan Visha yang menurutnya sangat keren.Tak lama kemudian,
Read more
Di Atas Pangkuan
"Nona, sebaiknya jangan memasukkan kaki Anda ke dalam kolam terlalu lama. Ini sudah larut malam. Kau bisa masuk angin."Javier mengingatkan seraya berjongkok di samping Visha. Ia tidak tahu, haruskan ia mempertanyakan alasan kenapa wajah Visha basah dengan air mata.Itu jelas pekerjaan air mata, karena netra wanita itu yang sedikit bengkak dan memerah.Tak terima karena Javier hanya jongkok—yang menurut Visha berarti sewaktu-waktu Javier bisa berdiri dan meninggalkannya, wanita itu langsung menarik lengan Javier. Alhasil, pria kekar itu kehilangan keseimbangan dan jatuh di atas rerumputan segar, yang memang sengaja ditanam di pinggiran kolam. "Astaga. Kau hampir membuatku tercebur, Nona!" protesnya sambil menghela napas lega karena ia tidak benar-benar tercebur.Visha terkekeh sambil menuang isi botol wine ke dalam gelasnya lagi."Kau harus minum," perintah Visha dengan suara seperti diseret.Kemungkinan besar wanita itu sudah setengah mabuk.Tengah menyesap wine yang diberikan ole
Read more
Kuperingatkan!
"Kuperingatkan, Nona! Kau yang memulainya, kali ini." Javier mencoba membuat Visha mempertimbangkan ulang kelakuannya saat ini.Tapi wanita itu malah terus mendorong Javier hingga rebah ke atas rerumputan. Visha menurunkan sedikit tubuhnya dan mengetuk hidung mancung Javier dengan ujung jari telunjuk, kemudian berkata, "Dan kuperingatkan kau , Jav. Aku tidak sedang mabuk.""Bullshit!" gumam Javier, yang malah membuat Visha tergelak.Tak lagi menunggu, Visha pun kembali mengunci bibirnya dengan bibir Javier, sementara tangan pria itu menelusur pelan pinggang Visha.Ia memeluk erat pinggang kecil itu dan mulai mendorong berlawanan arah, supaya bisa beranjak dari atas rumput. Berpikir kalau Javier seperti menolaknya, Visha kemudian memutus ciuman panas mereka, melayangkan protesnya, "Jav! Jangan melarikan diri!" Tapi Javier terkekeh geli. "Kau akan menyesal sudah meminta hal yang memang takkan pernah kulakukan. Aku tak pernah melarikan diri," ujarnya sambil berdiri dan menggendong V
Read more
Kerepotan Javier
"Ini jam 8 pagi dan kau keluar dari kamar Nona Visha?!"Madoka berulang kali menatap Javier, kemudian beralih pandang ke jam tangan yang melingkar dipergelangannya.Benar-benar jam 8 kurang 15 menit."Damn! Aku mau melaporkan ini nanti pada Tuan Luca!" seru Madoka sambil melompat ke sana-sini.Wajah jahil Madoka semakin terlihat."Jangan gila! Aku—" "Aku apa?!" goda Madoka saat Javier menggantung kalimatnya.Wajah Javier terlihat seperti tak sehat ketika ia memohon, "Jangan bicara aneh-aneh dengan Bos." Bahkan kejahilan Madoka pun surut memlihatnya. "Ada apa? Apa kau mau membahas malam pertamamu denganku?" tanya Madoka yang terlihat sangat serius.Javier mendengus tapi tidak tertawa. Ia sedang dalam tekanan batin yang besar.Karena kedatangan Luca membuatnya harus turun dari tempat tidur dan melanggar permintaan Visha yang pertama tadi.Ia seharusnya menemani Visha sampai wanita itu bangun. Tapi tidak mungkin ia melakukannya di saat pemimpin klannya sudah dalam perjalanan menuju ke
Read more
Menatap Masa Depan
“Apa kau selalu berpakaian seperti ini, Navisha, putri semata wayang Ayah?” tanya Luca sambil menutup wajahnya dengan panik. Membayangkan sang putri berada di rumah berisi para lelaki, membuatnya berpikir dua kali untuk membiarkan Visha tinggal lebih lama lagi di Indonesia. “Tentu saja tidak. Tidak setiap hari ada yang berisik di depan kamarku. Aku hanya panik saja, karena tak percaya mendengar suaramu, Ayah!” kilah Visha sambil mengencangkan pelukannya. Luca menatap Visha dengan pandangan tidak percaya sehingga ia bertanya lagi, “Benar begitu?” “Iyes! Aku selalu siap sebelum keluar kamar kok. Dan lagi, biasanya mereka memang sudah ada di kantor, memantau keluarga Adinata. Sekarang semua sudah selesai, jadi mereka lebih santai mungkin,” celoteh Visha beralasan. Putri Luca itu kemudian menarik pelan pergelangan tangan sang ayah, supaya bisa masuk ke kamarnya. “Dante masih tidur, tahu sedang weekend,” kekeh Visha sambil masuk lagi ke dalam kamar mandi setelah ia mengambil pakaian g
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
19
DMCA.com Protection Status