All Chapters of SUAMIKU DI RANJANG SANG NYONYA : Chapter 41 - Chapter 50
87 Chapters
bab 41. Pura-Pura Pingsan
Beberapa waktu sebelumnya, Novela berhenti di depan salah satu apotik di pinggir jalan raya. Sejenak dia ragu tentang obat yang harus dibelinya. "Kenapa kamu diam? Kamu nggak jadi turun? Apa nggak jadi balas dendam pada Larasati?" tanya Ridho setelah sekian lama menepikan mobil dan Novela hanya terdiam di sampingnya. Novela menatap ke arah kekasih nya. "Bentar. Aku lupa nama obat nya. Aku telepon Aksara dulu," sahut Novela. Gadis itu lalu meraih ponsel dan menelepon kembarannya. Secara singkat menceriterakan semua yang terjadi pada Aksara. Kembaran nya itu tertawa terbahak-bahak. "Astaga, Nov, jadi Larasati akan menjadi ibu mertua kamu? Kalau begitu aku juga menitipkan salam balaskan dendam ku dan mama pada nya. Kalau soal obat untuk mengatasi sembelit dan konstipasi, datang saja ke rumah sakit tempat ku bekerja. Akan kuresepkan puyer atau campuran obat yang pasti ampuh untuk mengatasi susah buang air besar. Bahkan bisa membuat diare di tempat." Suara Aksara terdengar bersemanga
Read more
bab 42. Damar Dikeroyok
Tapi sebelum dia pingsan, dia sempat melihat beberapa pasang mata yang merekam kejadian lamaran itu beserta tatapan jijik dari Herman dan beberapa tamu undangan lain. Tanpa pikir panjang, Larasati segera memejamkan mata, meraba perut dan kepala lalu menjatuhkan diri di lantai restoran. Brugghhh!!"Laras!" Herman berseru sambil menatap ke arah tubuh Laras yang berdebum di lantai restoran. Sekilas Herman segera berlutut, bersiap untuk untuk mengangkat tubuh Larasati. Tapi Herman segera menjauh sambil menutup hidung nya. Begitu pula beberapa karyawan dan tamu yang hendak menolong Larasati menjadi urung membantu menggotong tubuh sintal nya akibat aroma yang muncul dari ampas perut nya yang melumuri baju. Sia-sia harapan Larasati untuk segera diangkat dan dipindahkan ke tempat yang jauh dari kerumunan orang, karena orang-orang sudah jijik dengan keadaan nya. "Panggil ambulance sekarang!" Instruksi Herman tidak jelas seraya menatap ke sembarang arah. Mencari Bram, pemilik Restoran yan
Read more
bab 43. Rindu Mantan Istri
Perasaan Mutia langsung bercabang dua, antara meninggalkan Damar begitu saja di jalan atau menolong nya dan memanggil ambulance.'Tinggalin saja laki-laki mokondo dan pengkhianat seperti Damar. Dia kan sudah membuatmu terluka, Mut!' Terdengar salah satu suara hatinya. 'Jangan ditinggalin! Kasihan! Paling tidak panggilkan ambulance dan polisi lebih dulu sebelum meninggalkan nya.' Suara hatinya yang lain tak mau kalah. Mutia terdiam sesaat. Sibuk menimbang-nimbang berbagai kemungkinan. "Duh, sebenarnya aku tidak ingin menolong nya karena pengkhianatan yang telah dilakukannya. Tapi di lain pihak, aku merasa kasihan dengan mas Damar yang sedang terkapar tak sadarkan diri. Gimana nih?" gumam Mutia. Dia menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nya kencang. Ditatapnya Damar yang sedang terkapar. "Mas, okelah. Mungkin sekarang kamu bisa bernafas lega, karena aku akan menolong mu dengan memanggil ambulance dan polisi. Namun aku menjadi semakin yakin, jika karma akan datang pada orang-
Read more
bab 44. Pendekatan Aksara
Damar baru saja pulang dari rumah sakit, setelah dua hari rawat inap di sana. "Kamu sudah lapor polisi tentang pengeroyokan kemarin?" tanya Ibunya saat Damar baru saja duduk di sofa ruang tamunya. "Sudah Bu. Tenang saja.""Ibu tidak terima. Pelakunya harus dihukum berat karena telah membuat kamu babak belur seperti ini," ujar ibunya kesal. Damar hanya terdiam. Dia sedang memikirkan pekerjaan barunya. Kemarin dia telah meminta ijin pada pengawas di perusahaannya untuk ijin tidak masuk kerja tiga hari karena kondisi nya yang masih opname dengan memberikan foto luka-luka lebam dan surat ijin dari dokter, meskipun dia diijinkan untuk tidak masuk, tapi Damar tahu jika pengawasnya sebenarnya kesal karena pengawasnya juga mengomel padanya. "Kamu itu, karyawan baru kok berani-beraninya ijin tidak masuk. Untung saja kamu masuk ke perusahaan karena orang dalam. Kalau tidak, mungkin sudah dipecat. Tidak jadi diterima kerja!" gerutu pengawas di tempat kerjanya membuat nyali Damar menciut. Ap
Read more
bab 45. Kisruh Saat Mediasi
Suasana mediasi berlangsung tegang. Damar yang melihat Mutia sekarang menjadi cantik dan terawat, menjadi berubah pikiran. Dia bertekad untuk kembali pada Mutia bagaimanapun caranya. Sedangkan Mutiapun telah bertekad ingin lepas dari Damar. "Mut, aku menyesal telah menduakanmu. Aku khilaf. Aku akui, aku memang salah. Tapi berilah aku satu kesempatan lagi. Tuhan saja maha pemaaf. Masa kamu tega tidak memaafkan suami kamu, Mut. Aku masih sangat mencintai mu!" ujar Damar meyakinkan. Pihak mediator menatap ke arah Mutia. "Bagaimana menurut mbak Mutia? Pak Damar sudah mengaku bersalah. Apa tidak sebaiknya mbak Mutia menerima nya kembali dan memberi nya kesempatan satu kali lagi?" tanya seorang laki-laki sebagai pihak mediator dari pengadilan agama. Mutia menggelengkan kepalanya. "Maaf Pak. Saya tidak bisa untuk memperbaiki pernikahan saya. Bagi saya, selingkuh itu bukan kekhilafan, tapi disengaja dengan niat. Kalau pun diberikan kesempatan, pasti akan diulangi lagi. Mungkin saja mas Da
Read more
bab 46. Perseteruan Andi dan Herman
Andi menatap wajah Herman dengan lesu. "Jadi mana uang yang akan kamu kembalikan pada perusahaan, Pak Andi? Saya sudah memberi perpanjangan waktu untuk bapak melunasi hutang korupsi," ujar Herman sambil menatap balik ke arah Andi. Andi menghela nafas panjang. "Sekarang saya tanyakan pada pak Herman. Apa pak Herman jadi membeli rumah saya untuk Larasati atau tidak? Kalau tidak jadi, saya butuh waktu lebih lama untuk menjual rumah saya melalui bank," sahut Andi akhir nya. Herman berpikir sejenak. "Tidak. Aku sudah tidak ingin membeli rumah itu. Daripada Larasati teringat terus pada rumah tangganya yang gagal bersamamu. Lebih baik, kamu jual saja rumah kamu melalui pihak bank," sahut Herman. Andi tersenyum kecut. "Kalau begitu, berikan waktu yang lebih lama untuk saya sampai rumah itu terjual.""Mana sertifikat rumah kamu. Akan kulelang rumah mu dan semua uangnya akan masuk kas perusahaan."Andi terkejut. Tampak keberatan. "Tapi pak, nilai jual rumah itu lebih dari nilai hutang saya
Read more
bab 47. Penyesalan Mantan Suami
Heh! Jauhi anak saya!"Ridho menoleh dan melihat Andi sedang menatap dia dan Novela dengan penuh amarah. Novela mendelik melihat Andi mencengkeram pundak Ridho. "Papa? Ada hak apa papa menyuruh mas Ridho menjauhi aku?" tanya Novela kesal menatap ke arah Andi. Andi memandang Novela dengan galak. "Apa kamu tahu, siapa Ridho ini?"Novela mengernyitkan keningnya. "Memang apa urusannya hubungan saya kami dengan siapa mas Ridho?""Tentu saja ada hubungannya! Ridho itu adalah orang yang membuat papa turun jabatan! Dan papa tidak ikhlas kalau kamu mempunyai hubungan dengan laki-laki yang membuat karier papa hancur!" seru Andi dengan mengepalkan tangannya. Ridho hampir saja angkat bicara saat Novela menyahut terlebih dahulu. "Maaf, Pa. Nova sudah pernah mendengar hal itu dari mas Ridho. Soal papa turun jabatan, itu bukan salah mas Ridho, tapi salah papa sendiri. Salah papa sendiri yang telah melakukan tindakan korupsi di kantor papa. Wajar lah kalau orang yang bersalah diberi sanksi," sa
Read more
bab 48. Sah Bercerai
Ridho baru saja keluar dari ruangan nya saat dia terkejut melihat Andi yang berdiri di depan pintu nya. Ridho refleks bersiaga. Berjaga-jaga jika Andi akan melakukan sesuatu. "Ridho, saya minta maaf atas apa yang terjadi Minggu lalu," ucap Andi dengan sungguh-sungguh menatap Ridho. Pemuda itu mengerutkan keningnya tapi sejurus kemudian dia tersenyum. "Saya juga minta maaf kalau sempat membuat pak Andi kesal atau bersikap tidak sopan," sahut Ridho agak canggung, sementara itu dalam hatinya sibuk menduga-duga apa yang akan dilakukan oleh calon mertuanya itu. "Saya akan merestui pernikahan kamu dan Novela bahkan ikhlas menjadi wali pernikahan kalian, jika kamu bersedia mengabulkan permintaanku."Mata Ridho berbinar tapi tak urung juga dia semakin bertanya-tanya apa yang akan diminta oleh Andi."Apa permintaan pak Andi pada saya?" Andi pun membisikkan sesuatu ke telinga Ridho, membuat pemuda itu mendelik. ***Ridho menekan bel pintu di depan rumah Novela, saat tak lama kemudian ga
Read more
bab 49. Menjalani Kehidupan Baru
Berbagai rasa berkecamuk di hati Mutia setelah mendengar suara ketuk palu hakim. Ada rasa sedih karena usia semuda ini sudah menjadi janda. Ada rasa lega karena sudah terbebas dari suami peselingkuh dan mertua yang suka memerintah. Juga ada rasa khawatir dengan stigma masyarakat yang beredar tentang janda. Pun ada rasa harapan untuk bisa menemukan kehidupan yang bahagia pasca berpisah. Mutia berdiri dari kursinya dan menatap ibu serta adiknya. "Terima kasih, Bu, dek Rio, kalian sudah bersedia menjadi saksi. Dek Rio bahkan sudah bela-belain ijin dari sekolah hari ini agar bisa ke pengadilan agama," sahut Mutia lirih dan menatap adik serta ibunya penuh rasa terimakasih. "Apaan sih, mbak Mut. Kamu kan sedang butuh bantuan, jadi apa salahnya aku membantu kamu. Untung aku baru saja mendapatkan KTP," sahut siswa kelas dua SMA yang memang berusia 17 tahun saat awal tahun ini. Mutia tersenyum. "Ya sudah. Ayo ke kos Mutia dulu. Kita makan-makan di sana. Nanti kita pesan makanan online dulu
Read more
bab 50. Bertemu Begal
Ting! Sebuah notifikasi pesan masuk ke dalam aplikasi hijau nya. Saat dibuka, ternyata dari Tatik, Ibunya. [Damar, kamu sudah gajian kan? Ibu tahu dari pak Ahmad yang ngantar kamu kerja di sana kalau setiap tanggal dua, kamu gajian. Ibu minta duit dong untuk belanja. Tabungan bapak dan ibu kan habis untuk membelikan kamu motor?]Damar menghela nafas berat. Lalu mau tidak mau dia membalas pesan dari ibunya. [Iya Bu. Ibu kirim nomor rekening sekarang ya. Damar memang baru gajian.]Centang biru. Langsung dibaca oleh ibu nya dan ibunya membalas pesan Damar dengan cepat. [Sip. Kamu memang bisa diandalkan! Terima kasih ya. Ini nomor rekening ibu. 167xxx]Damar segera mentransfer 1,5 juta untuk ibunya melalui aplikasi mbanking di ponselnya.Dan tak lupa segera mengirimkan tangkapan layar bukti transfernya ke nomor hp ibunya.Damar lalu mentransfer delapan ratus ribu pada rekening agen penjual mobil Vixionnya.Lelaki itu seakan lemas saat melihat saldo terakhir di hpnya. "Ck, baru aja gaji
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status