All Chapters of Istri Seksi Sang Casanova: Chapter 21 - Chapter 30
66 Chapters
Bab 21. Sisi Lain Mutia
"Kenapa papa egois menjauhkanku dari bayiku?" tanya Mutia dengan tatapan tak percaya, Gabriel yang biasa mendukungnya tega melakukan hal ini. Gabriel menatap Mutia yang terlihat sedih. "Papa tidak egois, Mutia. Daripada kau tidak menginginkan bayi itu dan dibuang, lebih baik kami yang mengasuhnya.""Tidak!" jerit Mutia menolak keras. Seketika mengejutkan Firheith dan Gabriel melihat Mutia begitu emosional. Kepala Mutia terus menggeleng seraya menyeret kakinya mundur. Ia meremas perut saat ucapan Gabriel itu—tidak ubahnya garam ditaburkan ke lukanya yang basah. Perih dan menyakitkan! "Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menyerahkan bayiku padamu, Papa. Ini anakku!""Bukankah kau tidak pernah menginginkannya?" balas Gabriel lagi dengan alis tertaut tajam. Kedua mata Mutia membola dengan kilatan memenuh. Bagaimana papa mertuanya bisa tahu? Apakah Gabriel memiliki kemampuan bisa membaca pikiran orang?Selain licik, otak mafia juga lebih cerdik—dengan cepat mengetahui segala sesuatu
Read more
Bab 22. Ciuman Panas
Tentu saja tidak keberatan, mau ia telanjang juga tidak masalah. Malah pria bermata tembaga itu terus mengamati pergerakan Mutia dari waktu ke waktu dengan sesuatu yang berubah dalam dirinya. “Damn it! Apa Mutia sengaja menggodaku?” Firheith bergumam dengan masih berdiri bersandar di sebelah cermin besar setinggi orang dewasa. Tangannya yang dilipat ke dada sesekali turun. Menelan saliva begitu susah ketika di bagian tengah—pertemuan pangkal pahanya berkedut, saat menyaksikan Mutia beranjak ke atas ranjang dengan gaya erotis. Betisnya yang mulus seperti dibiarkan tersingkap begitu Mutia menaikkan tubuhnya dan tidur posisi terlentang adalah pemandangan surga yang pastinya menggetarkan naluri pria mana pun. Tidak terkecuali Firheith yang sulit mengenyahkan pandangannya kepada Mutia Aurora, sekalipun Firheith berusaha berpaling. Menyadari dirinya terus dipandangi oleh Firheith dari pantulan kaca, Mutia yang membuka sedikit matanya lalu berkata, “Umm… Kenapa kau masih di sana Fir? Ap
Read more
Bab 23. Tubuhmu Hanya Aku yang Boleh Melihat
Firheith telah terperosok ke dalam jeratan Mutia, tapi Mutia tidak ingin gila bersama pria itu dalam gairah yang terlihat berkobar di manik tembaganya. Tepat sebelum jari panjang Firheith menangkup bongkahannya yang ranum, Mutia melepas ciumannya.“Umm, Fir. Testernya aku rasa cukup,” ujarnya dengan manja, mendorong dada Firheith lembut. Anehnya, Firheith meski berat melepas Mutia. Ia pasrah dan tidak berkutik. “Baiklah, aku setuju dengan syaratmu itu.” Napas Firheith terengah, di sela debar jantungnya bertalu-talu. Ia mengusap bibirnya yang basah dengan sorot mendamba. Firheith akui, Mutia berbeda dari para wanita yang pernah dikencani sebelumnya. Mutia seperti punya daya tarik dahsyat yang sulit Firheith kendalikan. Bahkan jika dirasakan, satu kali tidak akan pernah cukup dan membuat ketagihan ingin bercinta dengannya lagi. “Uh, kau manis sekali honey.”Mutia tersenyum seraya menepuk pipi Firheith yang bergeming, sebelah matanya berkedip genit menguapkan rasa kecewa pria itu. Seb
Read more
Bab 24. Cemburu Buta
Mutia langsung menengadahkan wajahnya ke atas menatap Firheith dengan mata memelotot. “Jangan macam-macam, Fir! Aku belum bisa memberikan tubuhku padamu, sebelum kau lulus dari semua syarat yang aku berikan!”“Baiklah, istriku. Aku akan segera lulus, tapi jika sampai kau berbohong. Kau akan kubuat menyesal!” Firheith tidak mau kalah mengancam Mutia. “Aku tunggu hukumanmu, Honey!” Mutia memicing sinis seraya menyingkirkan jari Firheith dari dagunya. Firheith tergelak, lebih menyukai sikap galak Mutia yang kembali seperti dulu. Namun pembicaraan mereka berdua, diam-diam diperhatikan penuh curiga oleh Adam yang sedang berpura-pura membenahi dasi seragam Neil. “Segera, Baby. Dan ya, jangan dekat-dekat dengan duda itu!” Firheith mengedikkan dagunya pada Adam. Mutia sekilas melirik Adam, lalu memutar malas matanya begitu menatap Firheith. “Kenapa dengan Mr. Janssen? Dia baik, setia dan lembut pada wanita. Berbeda darimu yang casanova dan kasar!”Merasa tersindir, Firheith mendengkus ke
Read more
Bab 25. Hukuman Nakal
Menunggu adalah hal paling membosankan di dunia, apalagi miliknya paling berharga dipinjam tanpa izin. Seperti kesalnya Firheith dalam pesta ini, melihat Mutia malah menemani Neil daripada dia. “Hai, Tuan Fir, akhirnya kau datang mewakili kedua orang tuamu yang berhalangan hadir,” sapa Forge menghampiri tamu kehormatannya yang berdiri sendiri di dekat meja bartender. Seketika Firheith merubah eskpresi wajah kusutnya menjadi ramah dan tersenyum paksa ketika menjabat tangan penyewa ballroom hotelnya ini, Forge Stalinus. “Aku ucapkan selamat atas pernikahan putramu, Tuan Forge. Pestanya sungguh meriah.”Forge terlihat senang sekali lalu menimpali, “Kata Tuan Gabriel, kau datang bersama…” Kemudian Forge menahan ucapan, begitu Firheith menoleh ke samping sembari menyesap tequila dan mengentaknya kasar di atas meja. “Istriku,” lanjut Firheith mengejutkan Forge sampai-sampai matanya melebar. “Ja-jadi benar kau sudah menikah?” Forge tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar, kelih
Read more
Bab 26. Terbakar Hasrat
Mutia tidak memberontak lagi. Sekarang lebih mendominasi, melumat bibir Firheith seperti kelaparan. Ketika usapan panas pria itu di punggung Mutia yang polos, terus bergerak seduktif ke mana-mana. Ditambah gerakan bibir Firheith saat mengimbanginya, luar biasa membangkitkan gairah Mutia semakin brutal. “Oh, Baby. Tahan dulu, kita harus mampir ke hotel terdekat,” cegah Firheith begitu Mutia terengah-engah kehabisan napas setelah berciuman.Sehingga Firheith terpaksa melepas ciuman itu dan menatap wajah Mutia dalam balutan peluh yang bertambah meningkat kecantikannya. ‘Bagaimana aku tidak ingin merasakan setiap lekukan tubuhmu Mutia? Kau terlalu seksi dan sayang untuk dilewatkan, damn!’ Dalam hatinya Firheith mengomentari seraya tertawa, ternyata begini caranya melemahkan istrinya yang jual mahal? “Fir… Aku tidak bisa! Aku ingin terus menciummu,” kata Mutia begitu manja dan menggebu. Mutia melilitkan kedua tangannya lagi di leher Firheith menciumnya kembali. “Hmmphh.”Ciuman kali i
Read more
Bab 27. Menggila di bawah Kungkunganmu
Ketika bangun, Mutia sulit mengangkat tubuh. Perlahan rasa penasarannya membuka kelopak mata dan melirik kesal pada lengan kokoh Firheith yang bertengger di atas dadanya. Betapa Mutia tidak kesal? Tubuhnya dibiarkan tidak berpenutup, melainkan berselimut tubuh perkasa pria itu yang memeluknya erat. “Dia sungguh pria menyebalkan! Kurang ajar!” beo Mutia teringat semalaman, hatinya dongkol. Seolah besok tidak ada hari lagi, Firheith menerkamnya habis-habisan. Tidurnya terganggu saat merasa lengannya disingkirkan. Firheith bangun dan mendapati Mutia hampir menuruni ranjang. “Baby, kau mau ke mana?” tanya Firheith dengan suara menggoda. Melengkungkan senyum, memangku wajahnya dengan tangan—memperhatikan jalan Mutia yang berbalut selimut mengangkang ke kamar mandi. Firheith ingin terbahak namun ditahan. Sementara itu, Mutia tidak menyahut, tetapi menggerutu dalam hati. ‘Apa dia pikun kalau yang sudah menyebabkanku gempor begini? Dasar kadal buntung sialan!’Brakkk! Geram membuat Mu
Read more
Bab 28. Tidak Mau Jauh-jauh
‘Benarkah yang dikatakan Firheith barusan tulus?’ Mutia terdiam mengatur napasnya yang tersengal seraya berpikir keras soal ini. Entah kenapa ia juga tidak bisa sepenuhnya marah pada Firheith yang selalu berhasil membuatnya lengah dalam jeratannya? Bahkan pria berstatus suaminya itu, enggan melepas miliknya dan memeluk Mutia dengan posesif. Seolah takut jika Mutia akan benar-benar pergi darinya. Tetapi Mutia tak ingin ambil pusing, cukup ini yang terakhir! Mutia tidak mau tertipu dan melayani nafsunya lagi. "Fir, lepaskan aku!" Mutia dengan susah payah menyingkirkan lengan Firheith di perut. Ia sangat kelelahan dan tak nyaman tubuhnya terus dihimpit. "Kau mau ke mana, humm?" Firheith bertanya dengan suara yang amat parau, juga sesekali menciumi punggung Mutia. Masih belum ingin melepaskan tubuh yang ia damba ini. Mutia mendengkus kesal. "Fir! Aku harus mengajar, pasti muridku akan kecewa jika aku tidak pergi?" katanya saat Firheith berubah menahan tubuh Mutia semakin erat membuat
Read more
Bab 29. Sarapan Spesial Pagi
Pria itu terkejut dan spontan langsung menemuinya ke sana, khawatir Mutia terpeleset. Tapi setelah sampai, Firheith dibuat tercengang karena langsung disuguhi pemandangan punggung mulus Mutia. Oh, sial! Firheith lekas membuang mukanya ke arah lain seraya bertanya, “Ada apa?” Juga setengah mati menyeret ludah. Telunjuk lentik Mutia mengarah ke sudut lubang pembuangan air dengan ekspresi ketakutan. “I-itu, ada kecoa!”“Mana… Aku tidak melihatnya?” Firheith tidak menemukan serangga itu di mana-mana. Kecuali dirinya dan Mutia yang hanya mengenakan legging mini dengan menyilangkan tangan ke depan dada karena —bra nya belum dikaitkan. “Tadi ada di sana, Fir. Besar sekali!” Mutia bergidik. “Coba aku periksa sekali lagi.”Mutia menganggukkan kepala dengan sikap waspada ke sekitar saat mengekori Firheith, khawatir kecoa itu kembali muncul. “Aaaaa… Sudah pindah di bawah kakiku!” jerit Mutia panik seketika membuat Firheith berbalik badan.Tanpa aba-aba, Mutia yang panik langsung melompat ke
Read more
Bab 30. Hanya Milikku!
Otak Firheith seketika mendidih, darahnya memanas. Tidak mungkin Mutia berhubungan dengan duda jarang dibelai ini dan bayi dalam perutnya adalah hasil hubungannya dengan Adam.Karena Firheith tahu—meskipun Mutia dan dirinya tidak saling mencintai. Mutia adalah wanita paling setia di muka bumi ini, ketimbang dirinya. “Brengsek!”Kesabaran Firheith yang setipis tisu dibelah tujuh, membuatnya seketika melayangkan kepalan tangan di wajah Adam. BUGH! Adam terpelanting karena pukulan Firheith yang begitu keras, bibirnya sampai terlihat robek dan berdarah. “Sshh…” Adam mengusap sudut bibirnya yang berdarah dengan jari, lalu menatap geram pada rivalnya ini yang sudah berani mencelakainya. “Kurang ajar.”“F*cking jerk! Kau pikir aku akan memercayaimu? Tidak, Adam! Di perut Mutia adalah anakku, bukan anakmu!”Rupanya, kemarahan belum selesai membelenggu Firheith yang kemudian mendekat dan menyerang Adam lagi. “Kyaaa!”Dan siapa sangka kali ini Adam tak tinggal diam? Sebelum bogem mentah dar
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status